Presiden Jokowi didampingi Menperin melakukan tes drive mobil Esemka, usai peresmian pabrik perusahaan itu di Kab. Boyolali, Jateng, Jumat (6/9) siang. (Foto: JAY/Humas Setkab)

Luncurkan Mobil Esemka, Jokowi: Kalau Beli Barang Produk Lain Kebangetan !

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Usai melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Barat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung terbang ke Solo, Jawa Tengah, guna meresmikan pabrik sekaligus meluncurkan mobil PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka), di Kabupaten Boyolali, Jumat (6/9) siang.

Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengatakan, mobil Esemka adalah brand dan prinsipalnya Indonesia. Ini adalah merk kita sendiri yang sudah dirintis kurang lebih 10 tahun yang lalu oleh para teknisi, oleh anak-anak SMK (Sekolah Menengah Kejuruan).

“Ada inisiator-inisiator yang dulu saya kenal ada di sini semuanya,” kata Presiden seraya mengingatkan, yang namanya membuat mobil itu tidak hanya memproduksi saja, tetapi juga bagaimana menjualnya.

“Tadi dari belakang saya lihat bagaimana mesin dan komponen-komponen lain dirakit, yang saya lihat saya senang bahwa supplier-supplier komponen yang ada banyak sekali yang berasal dari dalam negeri. Artinya local content-nya juga sudah baik, meskipun saya tahu pasti belum sampai ke angka 80 apalagi 100%,” kata Presiden.

Sebagai sebuah usaha pertama dalam memulai industri otomotif dengan brand dan prinsipal Indonesia, Presiden mengacungi jempol keberanian dari PT Solo Manufaktur Kreasi . “Tidak mudah, tidak gampang, masuk pasarnya ini juga tidak gampang dan tidak mudah. Tetapi kalau kita sebagai sebuah bangsa mau menghargai karya kita sendiri, brand dan prinsipal kita sendiri ini akan laku,” ujarnya.

Presiden juga menyampaikan, banyak yang bertanya kepada dirinya kenapa mau meresmikan pabrik Esemka ini. Menurut Presiden, karena dirinya ingin mendukung pengembangan industri otomotif nasional, mendukung merk lokal, mendukung merk nasional. “Itu saja jawabannya,” tegasnya.

Presiden Jokowi meyakini, pabrik mobil Esemka ini akan memiliki efek yang berantai di belakangnya, baik pemasok, industri-industri menengah, industri-industri kecil, sampai industri rumah tangga yang berperan dalam rantai pasokan yang panjang.