Program Sadesha Telah Cetak 1.300 Tahfidz Quran

Loading

TASIKMALAYA (IndependensI.com) – Program Satu Desa Satu Hafidz (Sadesha) yang diluncurkan Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat terus memperlihatkan perkembangan yang signifikan. Saat ini, sudah ada 1.300 Tahfidz Quran.

“Yang tercatat kami baru ada 1.300 Tahfidz, kebutuhan kami 6.000. Kami akan terus perbanyak agar target terpenuhi, Insyaallah tahun 2020 dengan anggaran baru akan lebih memudahkan,” kata Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum saat menghadiri Wisuda Hafidz dan Binnadhar V 2019 Ponpes Miftahul Quran di Kab. Tasikmalaya, Minggu (6/10/19).

Menurut Uu, 1.300 Tahfidz tersebut akan disebar ke desa-desa di Jabar untuk membimbing dan melatih masyarakat, termasuk 32 hafidz dari Ponpes Miftahul Quran. “Yang diwisuda ini akan kami rekrut untuk diperbantukan, disebar ke desa lain di Jabar. Untuk melatih dan membimbing masyarakat lainnya agar lebih banyak yang tahfidz lagi sehingga merata,” ucapnya.

Ponpes Miftahul Quran, kata Uu, sudah membatu Pemdaprov Jabar mewujudkan visi Jabar Juara Lahir Batin. Dia pun mengatakan, dengan konsep Pentahelix, pihaknya terus berkolaborasi guna mengakselerasi pembangunan di segala sektor.

“Pesantren ini sudah mewujudkan program Satu Desa Satu Hafidz, karena kami juga punya keterbatasan karena itu saya ucapkan terima kasih telah meringankan program kami dalam mengakselerasi visi misi,” kata Uu.

Uu juga menjelaskan, Pemdaprov Jabar saat ini fokus pembangunan yang bersifat batiniah. Hal itu terlihat dari sejumlah program, seperti English for Ulama, Subuh Keliling, Magrib Mengaji, dan Kredit Mesra. Tujuannya supaya masyarakat Jabar memiliki akidah yang kuat, dan amaliah ahlusunah waljamaan.

“Kami tak ingin juara dalam hal pembangunan yang sifatnya fisik saja tapi juga spiritualitasnya. Juara batin adalah masyarakat Jabar yang kuat akidahnya, syariah, amaliah ahlusunah waljamaah dan kuat harkatnya,” ucap Uu mengakhiri. (Chs)