CEO Job2Go Kurniawan Santoso

Job2Go Bantu Pencari Kerja di Era Gig-Economy

Loading

JAKARTA (IndependensI.com)Gig-economy menjadi model bisnis baru di Indonesia seiring dengan hadirnya industri 4.0 yang menekankan efisiensi dan efektivitas dengan dukungan teknologi.

Istilah gig-economy masih terbilang baru bagi masyarakat Indonesia. Ini merujuk pada  suatu ecosystem di mana seseorang melakukan suatu pekerjaan jangka pendek atau berdasarkan permintaan (on-demand). Perkembangan teknologi mobile telah mendorong munculnya perilaku konsumen yang menginginkan barang atau jasa yang serba instant dan customized. Mulai dari sektor kuliner, ecommerce, transportasi dan sebagainya, konsumen ingin dilayani pada saat itu juga. Perilaku ini ikut meningkatkan pertumbuhan sektor ketenagakerjaan untuk mendukungnya. Maka dari itu, bertumbuhlah permintaan atas pekerja paruh waktu (freelance workers), pekerja mandiri (independent worker), atau staf yang direkrut untuk pekerjaan jangka pendek atau pada saat dibutuhkan saja (on-demand worker), alias  pegawai  siap  kerja.

Minat pekerja untuk berpartisipasi di gig-ecomomy ini didukung adanya trend pekerja kekinian yang  lebih  memilih bekerja dengan jam kerja dan lokasi yang fleksibel, tidak ingin terikat waktu dan dapat mencoba berbagai pekerjaan baru. Suatu penelitian menunjukkan bahwa 39% responden di Indonesia menyatakan berminat mencari pekerjaan yang lebih fleksibel secara kontrak kerja. (PersolKelly 2018 APAC Workforce Insight). Data empiris lain juga menunjukkan bahwa trend ini meningkat secara pesat di Indonesia.

Permasalahan pencarian pekerjaan ini adalah suatu hal yang sangat penting, terutama terdampak kepada mereka yang minim kemampuan kerjanya (low skill).  Para calon pekerja yang memiliki kemampuan minim mengalami kesulitan mencari kerja  sehingga angka pengangguran makin  tinggi,  dan  banyak  diantara  mereka  kini  mendominasi  sektor  informal  yang menurut data BPS tahun 2019 mendominasi dengan angka 57,27 persen.

Terpanggil untuk membantu mengatasi hal tersebut, PT Sinergi Performa Cipta meluncurkan sebuah aplikasi yang bernama Job2Go. Job2Go merupakan startup besutan anak Indonesia, yang telah melanglang buana di beberapa perusahaan Global. Mereka adalah Kurniawan Santoso (CEO & Founder), Saat Prihartono (COO & Co-Founder) dan Andry Huzain (Chief Product Officer & Co-Founder). Kurniawan Santoso pernah bergabung dengan beberapa perusahaan Silicon Valley seperti Google, Oracle Marketing Cloud, dan Facebook. Sedangkan Saat Prihartono adalah veteran di dunia sales, dengan pengalaman senior position di perusahaan fintech dan FMCG di Indonesia. Kemudian, Andry Huzain sebelumnya adalah co-founder sebuah startup fintech dan menduduki berbagai posisi senior di perusahaan digital lainnya.

Job2Go    menarget   siapapun    yang   ingin   cepat mendapatkan  pekerjaan,  dengan menonjolkan pada pekerjaan sederhana dan tanpa keahlian khusus.  Job2Go  menyediakan  informasi lowongan  pekerjaan  sesuai  permintaan  (on-demand)  dan    info  kerja  lainnya  yang tersedia di lokasi dekat dengan para pencari kerja.

Job2Go  menyediakan  berbagai pilihan jenis pekerjaan, mulai dari tenaga penjualan, tenaga merchandising, Sales Promotion Girl, Staff Marketing, Staff administrasi, staff magang (intern) dan akan berkembang ke berbagai profesi lainnya.

Bagi  perusahaan  yang  ingin  mencari  pekerja  juga  dimudahkan  dengan  pilihan  yang beragam,   termasuk   tempo   atau   waktu   pekerjaan,   seperti   ;   full   time,   part   time, internship hingga sukarelawan.

Penyediaan  berbagai  fasilitas  yang  lengkap  di  aplikasi  Job2Go  tentu  saja  bertujuan membantu  kedua  belah  pihak,  baik  para  pencari  kerja  maupun  perusahaan  yang mencari  pekerja  sesuai  dengan  kualifikasi  yang  ditentukan.  Bagi  para  pencari  kerja, Job2Go  juga  menyediakan  kemudahan  berupa  notifikasi  lowongan  pekerjaan  dari perusahaan yang berada di lokasi tidak jauh dari tempat tinggal si pencari kerja. Fitur unggulan lainnya adalah proses pembayaran pekerjaan yang terintegrasi di dalam Saldo aplikasi Job2Go.

“Job2Go menggunakan teknologi AI (Artificial Intelligence) untuk memfasilitasi kecocokan penawaran-permintaan pekerjaan yang lebih baik untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan pekerja. Kami mengolah informasi dasar dari pekerja seperti pendidikan dan keterampilan dipadukan dengan catatan performa pekerjaan sebelumnya dan input data lainnya.” ungkap Kurniawan Santoso, CEO dan Founder Job2Go.

Menurutnya,  Job2Go ingin   menjadikan   para   calon   pekerja   segera   mendapatkan pekerjaan,  dengan  proses  yang  mudah  dan  tanpa  memiliki  keahlian  yang  khusus. “Aplikasi ini sangat cocok untuk siapa saja, baik yang sedang mencari pekerjaan tetap maupun pekerjaan paruh waktu. Pekerja pemula juga adalah fokus utama kami saat ini,” ujarnya.

Job2Go dibuat oleh tenaga  berpengalaman yang memahami seluk beluk dunia digital dan memahami operational eksekusi ketenagakerjaan. Rancangan  aplikasi Job2Go dibuat sebaik  mungkin sehingga setiap orang bisa dengan mudah menggunakannya (user friendly). Dengan teknologi yang canggih, aplikasi  akan terus  ditambahkan dengan fitur-fitur menarik yang tentu akan memberikan banyak  manfaat bagi para penggunanya.

Job2Go  juga  sudah  menjalin  kerjasama  dengan beberapa perusahaan sebagai mitra usaha, diantaranya perusahaan yang bergerak dibisnis ecommerce, financial institution, bank, FMCG, Ride-Hailing Service, Asuransi dan lainnya

Saat ini baik Calon Pekerja maupun perusahaan dapat mengakses layanan Job2go melalui website www.job2go.net atau mengunduh aplikasi di Google Play dan Apple App Store

Tentang Job2Go

Job2Go adalah perusahaan rintisan (startup) yang berkantor pusat di Jakarta di bawah naungan PT Sinergi Performa Cipta (SPC). Visi dari perusahaan adalah ingin menghubungkan pengguna dengan pelung bisnis di sekitarnya dengan dukungan sistem dan teknologi. Saat ini sudah memiliki 50 karyawan dan sudah memiliki client dan beroperasi di berbagai kota besar di Indonesia (antara lain Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogya, Denpasar, Mataram, Medan, Palembang, Lampung, Makassar dan Manado)