Kepala Pusat Data Statistik Kriminal dan Sarana Informatika Teknologi Informasi (Pusdaskrimti) Kejaksaan Agung Didik Farkhan

Gebrakan Kapusdaskrimti Didik Farkhan, Buat “Vicon” Bisa Diikuti Seluruh Kejaksaan Negeri

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Video conference atau biasa disingkat Vicon adalah sarana teknologi komunikasi yang efektif antara pimpinan dengan jajaran yang ada di daerah. Hampir semua instansi pemerintah sudah biasa menggelar Vicon termasuk institusi penegak hukum seperti kejaksaan.

Hanya saja selama ini Vicon baru bisa menghubungkan Kejaksaan Agung dengan Kejaksaan Tinggi dan belum tersambung dengan kejaksaan Negeri. Padahal lokasi Kejari ada yang cukup jauh dari ibukota provinsi.

Untuk  hadir mendengarkan pengarahan dari para pimpinan Kejaksaan Agung melalui Vicon akhirnya para Kepala Kejaksaan Negeri atau Kajari harus datang dan “ngumpul” di Kejati.

“Tentu ini menjadi kurang efektif,” tutur Kepala Pusat Data Statistik Kriminal dan Sarana Informatika Teknologi Informasi (Pusdaskrimti) Kejaksaan Agung Didik Farkhan ketika berbincang-bincang dengan Independensi.com, Rabu (08/01/2020).

Didik yang belum lama dilantik Jaksa Agung ST Burhanuddin sebagai Kapusdaskrimti pada 27 Desember 2019 kemudian berusaha bagaimana fasilitas Vicon bisa diikuti seluruh Kajari se Indonesia tanpa perlu datang ke Kejati yang berada di Ibukota Provinsi.

Ini didasari pengalaman Didik saat menjadi Kajari Kutai Timur di Sangatta, Kalimantan Timur priode 2012-2014. Karena untuk sampai ke kantor Kejati Kaltim di Kota Samarinda harus ditempuh selama lima jam melalui jalan darat.

Karena itu jika ada undangan Vicon dia langsung “pusing” membayangkan ratusan kelak-kelok jalan darat selama lima jam dari Sangatta ke Samarinda.

“Dulu, saya pasti berangkat sehari sebelum jadwal Vicon yang berarti saya harus nginap semalam di Samarinda,” tutur alumnus Fakultas Hukum jurusan perdata Universitas Brawijaya, Malang ini.

Namun diakui oleh Didik kalau perjuangannya itu tidak ada apa-apanya dibanding teman-teman Kajari lain. Terutama dari Kalimantan Utara. Karena tidak bisa jalan darat untuk sampai ke Samarinda.

“Harus naik kapal feri dulu dua jam. Baru naik pesawat dua kali penerbangan. Lalu baru bisa ikut Vicon seperti Kajari Tanjung Selor,” ucapnya.

Belum lagi, kata Kajari-kajari lainnya seperti di Papua yang hampir semua perjalanan antar kota di Papua harus dengan penerbangan pesawat kecil.

“Bahkan ada kisah sedih di tahun 2011. Kajari Sampit, Kalteng Nyoman Gandi meninggal kecelakaan dijalan setelah mengikuti Vicon di Kejati,” tuturnya.

“Jadi intinya ada sejuta kisah perjuangan dari 463 Kajari se-Indonesia selama ikut Vicon, dan itu perlu ada solusi,” tutur mantan Aspidsus Kejati Jawa Timur ini.

Oleh karena itu begitu hari pertama masuk pada Kamis 2 Desember 2020 dia langsung teringat masalah Vicon dan langsung membuat gebrakan dengan bertanya ke beberapa pegawai siapa vendor Vicon selama ini.

Ternyata vendornya PT Telkom dan berkolaborasi dengan PT GF. Dia pun kemudian meminta bisa ketemu dengan wakil dari kedua vendor itu.

Singkat kata dia bertemu kedua perwakilan dan langsung To the point menanyakan apa bisa Vicon tersambung sampai ke Kejari di seluruh Indonesia.

Ternyata mereka menjawab, secara teknis bisa dengan memanfaatkan VPN Simkari dan nanti dibuat streaming.

“Berarti semestinya sejak dulu Vicon bisa dibuat streaming dan bisa diakses sampai Kejari. Cuma ternyata belum pernah diuji coba saja,” ucap Didik.

Uji coba akhirnya dilakukan pada Senin 6 Januari 2020 dengan ada beberapa alat tambahan dan tenaga teknisi yang ternyata berjalan sukses.

Beberapa Kejari, tutur Didik, akhirnya tersambung melalui Vicon seperti Kajari Karang asem, Bali dan Kejari Bandung, Jawa Barat dengan kondisi gambar dan suara sangat jelas.

“Sekarang semua Kejari di seluruh Indonesia yang berjumlah 463 Kejari sudah bisa terhubung jika ada Vicon. Sehingga jika ada Vicon para Kajari dan jajarannya bisa mengikutinya. Jadi Kajari tak perlu lagi ke Kejati untuk hadiri Vicon,” ucap Didik mengakhiri perbincangannya.(muj)