foto humas kementan

Geliat Budidaya Tanaman Sehat di Tengah Panen Raya Padi Petani Samarinda

Loading

SAMARINDA (Independensi.com) – Di tengah merebaknya wabah virus Covid-19 di tanah air, tidak menyurutkan semangat para petani Kota Samarinda untuk tetap bekerja di sawah. Sejak Februari dan Maret 2020 telah dilaksanakan beberapa kali panen dan ubinan padi di antaranya varietas Mikongga di Kecamatan Palaran. Dari hasil panen padi tersebut dan diperoleh rata-rata hasil panen sebanyak 5 sampai 6 ton per hektar (Ha).

Kepala Bidang Produksi Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura, Provinsi Kalimantan Timur, Rini Susilawati menyebutkanù luas panen di Kota Samarinda sendiri sebesar 579 Ha di bulan Maret dengan provitas mencapai 2063,03 ton.

“Angka luas panen padi di Kota Samarinda berpotensi untuk terus bertambah pada bulan April ini. Hal tersebut disebabkan beragamnya varietas padi yang ditanam di setiap kecamatan,” demikian ungkap Rini, Sabtu (18/4/2020).

Aswiyani, salah satu petani di Kecamatan Palaran, Kota Samarinda mengungkapkan panen tahun ini mengalami peningkatan setelah menerapkan budidaya tanaman sehat mengikuti Program DEM Area dari Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan.

”Bersyukur sekali bisa ikut program DEM Area Budidaya Tanaman Sehat ini, hasil panennya pun tidak mengecewakan bahkan ada peningkatan,” ujarnya.

Suksesnya panen dari hasil program bantuan pemerintah tersebut juga disyukuri Diah Adhiati Yahya, selaku salah satu penanggung jawab kegiatan di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur. Menurutnya, dengan adanya panen dari hasil kegiatan DEM Area Budidaya Tanaman Sehat diharapkan dapat membuktikan kepada para petani bahwa Budidaya Tanaman Sehat bila dilakukan dengan baik maka hasil panennya pun tidak kalah bahkan melebihi dari yang biasanya.

“Sehingga ke depannya semakin banyak petani berminat dan secara mandiri dapat melakukan Budidaya Tanaman Sehat untuk komoditas padi di Provinsi Kalimantan Timur khususnya Samarinda,” katanya.

Di tempat terpisah, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Edy Purnawan menegaskan dampak yang diharapkan dari penerapan Budidaya Tanaman Sehat, tidak hanya menghasilkan output tapi lebih kepada outcome yang diinginkan yaitu kesadaran dan peningkatan kemampuan petani untuk menerapkan hal tersebut dilahannya secara berkelanjutan.

“Sesuai arahan Dirjen Tanaman Pangan Suwandi, ke depan kita harapkan petani-petani kita semakin memahami prinsip-prinsip PHT (Pengendalian Hama Terpadu, red) dimulai dari penerapan budidaya tanaman sehat, pemanfaatan musuh alami, pentingnya pengamatan rutin sehingga petani ahli PHT,” jelasnya.

Edy menambahkan dengan semakin meningkatnya kesadaran petani terhadap pentingnya budidaya tanaman sehat demi keberlanjutan pertanian, diharapkan juga kesejahteraan petani turut meningkat karenanya. Hal ini, sesuai arahan Menteri Syahrul Yasin Limpo bahwa produksi pangan harus jalan terus tetapi hal-hal yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani juga harus dilakukan karena mereka ujung tombak ketahanan pangan negara.

“Dengan demikian pertanian atau penyediaan pangan tidak boleh berhenti terutama dalam melawan masa wabah virus corona. Ini saatnya kita menjadi pahlawan pangan untuk menyelamatkan bangsa. Pastikan jangan sampai ada pangan yang tertahan dan petani sejahtera,” pungkasnya.(wst)