Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menerima bantuan kantong plastik ramah lingkungan yang akan digunakan saat pembagian bansos sembako. (humas)

Kantong Sembako Gunakan Plastik  Ramah Lingkungan

Loading

BEKASI (IndependensI.com)- Jika  pendistribusian 40.000 bungkus bansos sembako kepada masyarakat  oleh Pemerintah Kota Bekasi masa pandemi covid-19, minggu lalu menggunakan kantong plastik, itu karena kondisi darurat. Ke depan, bungkus sembako akan memakai kantong plastik ramah lingkungan.

Seperti diberitakan, Pemkot Bekasi sudah dua kali mendistribusikan  sembako ke masyarakat.  Dan sekitar 130.000 bungkus lagi sembako, akan dibagikan. Dijanjikan, bungkus sembako tidak menggunakan kantong kresek plastik lagi, sesuai program Pemkot Bekasi yang melarang penggunaan plastik.

Pemerintah Kota Bekasi  terus berupaya mencari cara agar dapat mengurangi penggunaan kantong plastik konvensional. Sebab, selama ini, wilayah kantor-kantor pemerintahan di Kota Bekasi, sudah tidak boleh lagi menggunaka plastik, sesuai aturan yang dibuat dan dimotori Dinas Lingkungan Hidup setempat.

Bertempat di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 Kota Bekasi, Stadion Patriot Candrabhaga, kemarin, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 Kota Bekasi Rahmat Effendi didampingi TWUP4, menerima 50.000 lusin kantong plastik ramah lingkungan (oxium) dari Gerakan Plastik Akal Sehat untuk Indonesia (PASTI) dan KAWALI.

Ketua Gerakan PASTI, Naning S. Adiwoso, Ketua KAWALI Jawa Barat, Etvin Gunawan, dan Ketua KAWALI Bekasi Raya, Yopi Oktavianto menyerahkan langsung bantuan plastik ramah lingkungan tersebu kepada i Kota Bekasi

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 Kota Bekasi,  Rahmat Effendi mengapresiasi bantuan plastik ramah lingkungan.

“Kita mencari solusi atas penggunaan plastik untuk wadah bantuan sembako. Hari ini pemerintah bersama KAWALI dan Gerakan PASTI bekerja sama untuk menyediakan wadah bantuan sembako yang ramah lingkungan. Tentunya sangat berterimakasih,” ujarnya.

Diketahui plastik ramah lingkungan tersebut menggunakan teknologi Oxium. Dengan formula tersebut, maka terciptalah produk plastik aditif oxo-biodegradable yang dapat mempercepat degradasi molekul dan kimia plastik.

Formula eksklusif Oxium terbuat dari mineral yang tersedia secara alami yang tidak beracun, tanpa logam berat. Dalam penguraian plastik pasti terurai mengunakan Oxium sebagai adiktif yang membuat plastik lebih cepat terurai dalam waktu 2 hingga 5 tahun.

Pemkot Bekasi, sudah lama memprogramkan pengurangan plastik di masuarakat. Tujuannya guna mengurangi sampah atau limbah plastik yang selama ini mendominasi  1.700 ton sampah Kota Bekasi setiap hari. (jonder sihotang)