Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan Agus Suriyono menyerahkan cendera mata kepada Managing Direktor PT Lion Air Group Capt Daniel Putut

PHRI dan Disparta Kota Medan Berkomitmen Gairahkan Pariwisata

Loading

MEDAN (Independensi.com) Dinas Pariwisata kota Medan bersama asosiasi industri dan usaha pariwisata di kota medan seperti PHRI, IHGMA, INCCA, HPI dan APPB-I telah berkonitmen untuk membangkitkan kembali gairah pariwisata di kota Medan.

Komitmen yang disepakati dalam rapat bersama antara lain para pelaku usaha untuk selalu mentaati protokol-protokol kesehatan yang telah diatur di dalam Peraturan Walikota Medan, sehingga wisatawan akan kembali melakukan traveling ke kota Medan.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan Agus Suriyono berharap komitmen untuk memberikan rasa aman dan nyaman membuahkan positif sehingga meningkat kembali gairah wisatawan berkunjung ke Medan.

Walikota Medan telah mengeluarkan Peraturan Walikota No 11 tahun 2020 tentang Karantina Kesehatan Dalam Rangka apercepatan apenanganan Covid19 di Kota Medan dan Peraturan Walikota Medan nomer 27 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru pada Kondisi Pandemi Covid19 di Kota Medan.

Sekretaris BPD Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Utara Dewi Juita Purba mengatakan, pengelola hotel dan restoran harus bisa meyakinkan agar para tamunya merasa aman dan nyaman ketika menginap di hotel dan makan di restoran.

Oleh karenanya hotel-hotel dan restoran yang ada di Sumatera Utara pada umumnya dan Kota Medan pada khususnya menerapkan protokol kesehatan sebagaimana yang ditetapkan pemerintah.

Kini industri pariwisata, perhotelan dan restoran mulai menggeliat. Jika pada bulan Maret sampai Mei tingkat hunian hanya 10 persen pada Juni dan Juli sudah merangkak ke angka 30 sampai 40 persen.

“Kami menjaga betul protokol kesehatan. Karenanya jangan takut untuk menginap di hotel dan makan di restoran,” tukas Dewi.

Sekjen DPP PHRI Maulana Yusran mengatakan naik turunnya tingkat hunian hotel berkait erat dengan load factor penumpang pesawat. Karena lokasi pariwisata tersebar di banyak pulau, traveller banyak menggunakan pesawat

Agar pariwisata naik maka harus ada regulasi yang domainya pada pemerintah, seperti menurunkan biaya rapid test dan bagaimana menciptakan rasa percaya bahwa naik pesawat itu aman.

“Kalau masyarakat belum percaya bahwa naik pesawat itu aman dari Covid19 maka hanya destinasi yang dekat-dekat saja yang dikunjungi, yang diluar kota belum,” imbuhnya. (hpr)