Ahli Epidemologi : Masyarakat Harus Jalani Protokol Kesehatan, Jangan Euforia Seolah Vaksin Sudah Ada

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Selama dua hari berturut – turur Indonesia mencetak rekor baru penambahan kasus Covid 19. Pada Jumat (28/8/2020) dan Sabtu (29/8/2020), tercatat ada lebih dari 3 ribu kasus baru Covid-19 di Tanah Air. Berdasarkan data di situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Sabtu (29/8/2020), jumlah kasus corona di Indonesia menjadi 169.195.

Tingginya penambahan kasus corona ini mendapat sorotan dari ahli epidemiologi dari Universitas North Carolina, Amerika Serikat, Juhaeri Muchtar. DIa meminta agar masyarakat dan pemerintah tak boleh merasa senang dan merasa aman atas adanya kabar baik terkait vaksin Covid-19 di Tanah Air.

“Cuma jangan jadi euforia seolah-olah vaksin sudah ada di sini sehingga penduduk menjadi longgar, oh vaksin sudah di depan mata yuk kita belanja lagi, saya pikir peran pemerintah jangan sampai itu jadi euforia,” kata Juhaeri dalam diskusi secara daring bertajuk ‘Jakarta dan Dunia Memerah Lagi’ pada Sabtu (29/8/2020),

Dia melanjutkan, dari segi ilmiah proses pembuatan vaksin memakan waktu berbulan-bulan. Menurut Juhaeri, meski vaksin siap diproduksi, prosesnya tidak mudah.

“Setelah pengujian terakhir yang ke-3 prosesnya akan berbulan-bulan sampai kita siap, kalau kita sudah siap itu enggak gampang diproduksi alat suntik ya enggak gampang diproduksi, jadi hal-hal itu perlu dipertimbangkan,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Tim riset vaksin Covid-19 akan mempercepat proses pemeriksaan para relawan dengan menambah frekuensi pengetesan. Targetnya, agar vaksin itu bisa mulai diproduksi oleh Biofarma pada akhir tahun 2020 mendatang.