Kementan Lakukan Pengendalian WBC, Kawal Produksi Padi di Awal Tahun

Loading

KARAWANG (Independensi.com) –  Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Besar Peramalan Organisme Tumbuhan (BBPOPT) Jatisari melakukan pengendalian hama Wereng Batang Coklat (WBC) di 3 desa (Ciptasari, Cinta Asih dan Mulangsari) di Kabupaten Karawang. Pengendalian tersebut melibatkan Dinas pertanian seperti Petugas Pengendalian Organisme Penganggu Tumbuhan (POPT), Petugas Penyuluh Lapang (PPL), POLRI (Babinkamtibmas) dan Kelompok tani.

Enie Tauruslina Amarullah Kepala Balai Besar POPT mengatakan mengantisipasi hal yang sama di daerah lain, BBPOPT membentuk tim pengamanan produksi padi.

“Tahun 2021 ini kita membentuk Tim Pengamanan Produksi Padi,” tutur Enie

Tugas utama tim adalah berkoordinasi dengan para pihak (pemda, kelompok tani, Polri/TNI) terkait dan menyelesaikan permasalahan serangan baik hama maupun penyakit yang dapat mengganggu produksi padi.

Enie juga menjelaskan wilayah kerja tim mencakup 30 kabupaten sentra padi, untuk Jawa Barat ada di 6 kabupaten yang sudah memulai seperti Bogor, Karawang, Bekasi, Subang, Indramayu dan Cirebon.

“Seluruh pihak terutama petugas POPT dan petani dapat melakukan pengamatan rutin sehingga jika ada serangan dapat segera diatasi dan tidak meluas,”jelasnya.

Selain melakukan pengendalian,BBPOPT juga membentuk tim dalam penanganan produksi padi guna mengantisipasi permasalahan yang sama terjadi didaerah lain.

“Tim akan diberikan bimbingan teknis (bimtek). Ini untuk daerah yang masih dianggap rawan serangan seperti desa Pancabaya dan Kutamaneuh Kecamatan Tegalwaru,”tambahnya.

Petugas POPT BBPOPT, Surono yang ditemui dilapangan mengatakan pengendalian WBC ini dilakukan sebagai respon cepat bertujuan untuk mencegah meluasnya serangan yang bisa menyebabkan gagal panen (puso).

“Alhamdulilah pengendalian yang dilakukan lancar, semua berkat laporan dan pengamatan dari petani dan petugas POPT,” ujar Surono

Di tempat terpisah Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengapresiasi dengan pembentukan tim pengamanan produksi di daerah sentra padi.

“Sesuai arahan bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), kami akan mengawal terus produksi padi sesuai target produksi untuk kebutuhan pangan selama pandemik ini” jelasnya.

Suwandi berharap dukungan semua pihak terutama petani dan petugas POPT untuk rutin melakukan pengamatan dilapangan. Dengan pengamatan rutin serangan hama atau penyakit dapat diatasi secara cepat dan tepat dan yang terpenting petani tidak mengalami gagal panen.(wst)