Camat Tenayan Vidya Astuti di lokasi kejadian

Sumur Bor Semburkan Gas di Tenayan, Puluhan Santri Diungsikan

Loading

PEKANBARU (Independensi.com) – Semburan gas bumi terjadi Kamis, (4/2/2021) sekitar pukul 14 Wib di lokasi Pondok Pesantren Al-Ihsan Kecamatan Tenayan Raya – Kota Pekanbaru. Peristiwa itu terjadi saat proses penggalian sumur mencari sumber air. Untuk menghindari hal-hal tidak di inginkan, 33 orang santri di ungsikan ke Pondok Pesantren Al – Ihsan Pusat. Hal itu disampaikan Indah Vidya Astuti – Camat Tenayan Raya kepada  Independensi.com dari lokasi kejadian.

Menurut Indah Vidya Astuti,  di lokasi Pondok Pesantren tepatnya dekat bangunan asrama santri hafiz alqur’an, dilakukan penggalian sumur untuk keperluan air bersih Pondok. Namun pada kedalaman sekitar 115 meter, tiba-tiba dari dalam sumur keluar gas yang baunya sangat menyengat dengan menyemburkan lumpur ketinggian sekitar 15-18 meter. Khawatir akan keselamatan penghuni pondok, pengurus menghentikan seluruh kegiatan dan  mengungsikan 33 orang santri, ujar Camat.

Ditempat yang sama, Untung Wahyudi Kepala Sekolah Pesantren Al-Ihsan mengakui adanya semburan gas yang mengeluarkan suara serta menyemburkan pasir dan debu dari lokasi galian sumur bor di lokasi pondok. Peristiwa itu terjadi saat pekerja menggali sumur bor yang pekerjaannya sudah di mulai sejak hari Senin, (1/2) lalu. Tadi sekitar pukul 14 Wib, disaat penggalian berada di kedalaman sekitar 115 meter, tiba-tiba dari dalam lobang keluar semburan gas disertai suara gemuruh yang sangat kuat.

Melihat kejadian itu, pekerja langsung lari berhamburan menyelamatkan diri, dan kitapun mengungsikan sementara puluhan santri ke tempat yang aman, yaitu ke masdjid yang ada di pondok pesantren ini. Kemudian kejadian semburan gas bercampur lumpur dan pasir tersebut kita laporkan kepada aparat setempat, ujar Untung Wahyudi sambil mengatakan bahwa di pesantren yang dipimpinnya terdapat 34 santri..

Sedangkan Ramadan salah satu tukang penggali sumur kepada sejumlah wartawan dilokasi kejadian mengatakan, pekerjaan penggalian sumur yang dikerjakan 5 orang itu, sudah hampir selesai karena sudah menemukan titik air bersih. Akan tetapi saat menarik pipa ke atas, terjadilah semburan itu. Dari kedalaman sumur sekitar 115 meter, keluar suara yang sangat kencang serta mengeluarkan lumpur dan bau gas sangat menyengat. Alat pengeboran berupa pipa sempat terbang karena kena semburan lumpur dari dalam yang sangat kencang, ujar Ramadan yang juga dibenarkan Sugiarto. (Maurit Simanungkalit)