Peresmian Bendungan Napun Gete ditandai dengan penekanan tombol sirine dan penandatanganan prasasti oleh Presiden Jokowi didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pranono Anung, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat

Resmikan Bendungan Napun Gete, Presiden Jokowi : Air untuk Kemakmuran Sikka dan NTT

Loading

MAUMERE (Independensi.com)  – Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meresmikan Bendungan Napun Gete, Selasa (23/02/2021). Bendungan Napun Gete merupakan bendungan ke-3 yang diresmikan Presiden untuk memenuhi kebutuhan air di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Peresmian Bendungan Napun Gete ditandai dengan penekanan tombol sirine dan penandatanganan prasasti oleh Presiden Jokowi didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pranono Anung, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo dan Uskup Maumere Mgr. Martinus Edwaldus.

“Saya sudah tidak bisa menghitung lagi berapa kali saya datang ke NTT. Setiap saya datang ke sini sejak awal selalu yang diminta bendungan atau waduk. Dan permintaan itu adalah betul. Jangan minta yang lain-lain, karena kunci kemakmuran di NTT ini adalah air, begitu ada air semua bisa ditanam, tanaman tumbuh, buahnya diambil, daunnya bisa dipakai untuk peternakan karena di NTT juga sangat bagus untuk peternakan,” kata Presiden Jokowi.

Menurut Presiden Jokowi, rencananya ada 7 (tujuh) bendungan yang akan dibangun di NTT. Saat ini sudah ada tiga bendungan yang sudah selesai, yaitu Bendungan Raknamo di Kabupaten  Kupang di tahun 2018, Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu di tahun 2019, dan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka di tahun 2021.

“Alhamdulillah, ini patut kita syukuri tinggal 4, dalam proses. Tapi tadi pagi Gubernur menyampaikan kepada saya minta tambahan dua lagi, padahal Provinsi yang lain paling banyak itu dua atau satu bendungan. Tapi disini memang bendungan sangat dibutuhkan seperti Napun Gete ini, yang tadi disampaikan oleh Pak Bupati,” terang Presiden Jokowi.

Direktur Bendungan dan Danau Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Airlangga Mardjono saat menyampaikan laporannya dihadapan Presiden mengatakan, Bendungan Napun Gete memiliki kapasitas tampung 11,2 juta m3 dan  direncanakan mampu mengairi area irigasi seluas 300 hektar. Diharapkan dengan selesainya bendungan ini nanti dapat mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 khususnya di bidang pertanian.

Bendungan Napun Gete selain memiliki luas genangan 99,78 hektar (Ha) juga memiliki keistimewaan yaitu  base flow-nya lebih bagus dari Rotiklot  di Kabupaten Belu dengan kapasitas tampung 3,3 juta m3 dan Raknamo di Kabupaten Kupang yang memiliki kapasitas 13 juta m3.

Selain untuk irigasi, bendungan multifungsi ini juga berfungsi sebagai penyedia air baku di Kabupaten Sikka sebanyak 214 liter per detik, pengendali banjir sebanyak 219 m3/detik dan memiliki potensi pembangkit tenaga listrik sebesar 0,1 MW. Bendungan ini juga bermanfaat sebagai lahan konservasi serta pariwisata sehingga dapat membantu kesejahteraan masyarakat sekitar.

Pembangunan Napun Gete menggunakan biaya APBN sebesar Rp 880 miliar yang dilaksanakan oleh kontraktor PT Nindya Karya (Persero) dengan masa pelaksanaan sejak Januari 2017. Selama masa Pandemi COVID-19, pekerjaan pembangunan bendungan tidak dihentikan untuk menjaga kesinambungan roda perekonomian, terutama penyediaan lapangan kerja bagi kontraktor, konsultan dan tenaga kerja konstruksi beserta kegiatan yang mengikutinya.

Selain tiga Bendungan yang sudah diresmikan Presiden di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yakni Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu dan Napun Gete di Kabupaten Sikka. Dua bendungan tengah dalam konstruksi, yakni Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang, Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Sedangkan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo tengah dalam masa pelelangan.

Turut mendampingi Menteri Basuki,

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Utama (Dirut) PT Nindya Karya Haedar A Karim, Direktur Produksi & HSE PT. Nindya Karya Firmansyah, Direktur Bendungan dan Danau Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Airlangga Mardjono, dan Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Kupang – Ditjen Sumber Daya Air Agus Sosiawan, Kepala BPJN NTT Muktar Napitupulu, Kepala BP2JK NTT Andi Simil dan Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan NTT Jublina D. Bunga. (wst)