Bangun Konektivitas Digital Lebih Cepat, Menteri Johnny: Permudah Akses dan Inovasi

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan pandemi Covid-19 telah mendorong akselerasi penyelesaian pembangunan infrastruktur TIK di Indonesia.  Menurutnya, pembangunan infrastruktur telekomunikasi tersebut jika dikerjakan secara biasa-biasa saja di dalam peta jalan dalam menghadirkan internet di puskemas, dibutuhkan setidaknya tujuh tahun.

“Itu berarti dengan semangat dan kemampuan Indonesia, ternyata kerjaan itu tujuh tahun bisa diselesaikan dalam satu kuartal. Kalau kita tahu bisa, demikian halnya infrastruktur ICT. Kalau diikuti di roadmap, baru bisa kita selesaikan di tahun 2032,” tandasnya dalam peninjauan Program Percepatan Vaksinasi Grab di Sport Center Arcamanik, Bandung, Jawa Barat, Kamis (18/03/2021).

Menteri Johnny menyatakan guna mengatasi permasalahan akses komunikasi dan informatika di berbagai fasilitas layanan Kesehatan, Kementerian Kominfo mengambil peran untuk menyelesaikan penyediaan akses internet di 3.126 puskesmas di Indonesia yang sebelumnya tidak terfasilitasi dengan baik.

“Kominfo telah mengambil bagian untuk secara langsung bersama-sama masyarakat mengatasi Covid-19, setidaknya kuartal keempat 2020 yang lalu Kominfo melalui BLU BAKTI telah melakukan penyediaan akses internet yang terhubung langsung dengan satelit, melengkapi 13.011 titik fasyankes di seluruh penjuru tanah air,” jelasnya.

Menurut Menkominfo. pembangunan infrastruktur TIK, terutama layanan sinyal 4G, ditargetkan tuntas pada tahun 2021 dan 2022 untuk seluruh desa dan kelurahan di Indonesia. “Sebanyak 9.113 di wilayah 3T yang akan dilakukan oleh Kominfo melalui BLU BAKTI dan 3.435 di wilayah non 3T atau di wilayah komersial yang akan dibangun oleh semua operator seluler yang ada,” paparnya.

Dorong Inovasi

Kementerian Kominfo juga menghadirkan aplikasi PeduliLindungi sebagai salah satu terobosan untuk membantu masyarakat memperoleh informasi kesehatan dalam mengatasi dan memutus mata rantai Covid-19.

Inovasi yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal PPI Kominfo ini bisa membantu setiap orang melakukan surveilans berupa tracing(penelusuran), tracking (pelacakan) dan fencing(pengurungan) Covid-19.

Oleh karena itu, Menteri Johnny menyatakan dukungan kolaborasi penguatan ekosistem kesehatan digital lainnya untuk ditingkatkan dan direplikasi oleh pemangku kepentingan lainnya dengan kerja kolektif dan inovatif.

“Saya juga menyambut baik, secara khusus hari ini ada Good Doctor (telehealth atau telemedisin), teknologi-teknologi aplikasi yang mampu mendorong sumber daya untuk berinovasi, Saya mendorong untuk kita bekerja secara kolaboratif, bersama-sama bergotong royong fokus mengatasi dan melaksanakan vaksinasi Covid-19 terhadap 181,5 juta rakyat Indonesia yang 36 juta diantaranya penduduk di Jawa Barat,” ucapnya.

Dalam program vaksinasi yang dihelat oleh Grab Indonesia itu, Menteri Kominfo menilai bila saja dalam setahun ini masyarakat mampu membantu Indonesia, maka aktivitas di ruang fisik sudah bisa bergerak dan berkembang. Oleh karena itu, menurutnya, Kementerian Kominfo akan mengambil peran seoptimal dan semaksimal mungkin, untuk memastikan sarana dan prasaran infrastruktur telekomunikasi dan informatika Indonesia untuk digunakan bersama-sama.

“Bersama ekosistem di bawah lingkungan Kominfo dengan ICT, saya memberi dukungan persahabatan yang ada untuk bersama-sama kita lakukan vaksinasi masal secara masif. Grab Indonesia sudah melakukan itu dan mereka telah mengambil bagiannya dan inisiatif ini harus menjadi role model untuk diikuti oleh yang lainnya,” ungkapnya.

Dalam kunjungan kerja ke Bandung, Menteri Johnny didampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata.  (Chs)