Menkes Diminta Percepat Bangun Tempat Pelayanan Kesehatan untuk Bantu Korban Banjir Bandang NTT

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Presiden Joko Widodo meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk segera membuka tempat pelayanan kesehatan dan rumah sakit di wilayah terdampak bencana alam banjir dan longsong di Nusa Tenggara Timur, agar segera memberikan pelayanan kesehatan kepada para korban

“Saya minta Menteri Kesehatan memperbanyak tempat-tempat pelayanan kesehatan di lapangan juga mempersiapkan rumah sakit untuk menangani para korban serta memastikan ketersediaan tenaga medis dan obat-obat,” kata Jokowi saat memberikan arahan dalam rapat terbatas terkait “Penanganan Bencana di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur” di Istana Merdeka, Selasa (6/4/2021).

Sebab itu dia meminta agar Budi segera menerjunkan langsung para personel untuk membantu para kobran.

“Pastikan hadirnya pelayanan kesehatan dan penanganan korban yang memerlukan pertolongan medis, Pak Menteri kesehatan tim bantuan perlu secepatnya tiba di lokasi,” terang Jokowi.

Pada Selasa (6/4) sebanyak 8.424 warga Nusa Tenggara Timur (NTT) mengungsi akibat cuaca ekstrem dampak siklon tropis Seroja. Pengungsian terbesar teridentifikasi berada di Kabupaten Sumba Timur dengan jumlah 7.212 jiwa atau 1.803 KK.

Kemudian di Lembata 958 jiwa, Rote Ndao 672 jiwa atau 153 KK, Sumba Barat 284 jiwa atau 63 KK dan Flores Timur 256 jiwa.

“Data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Senin (5/4), pukul 23.00 WIB sebanyak 2.019 KK atau 8.424 warga mengungsi serta 1.083 KK atau 2.683 warga lainnya terdampak,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati.

Selain pengungsi, Raditya juga menyebut sebanyak 72 orang hilang dampak siklon tropis Seroja di NTT. Dengan rincian, 28 orang hilang di Kabupaten Alor, Flores Timur 23 dan Lembata 21.

Sementara itu, 1.962 rumah terdampak, 119 rumah rusak berat (RB), 118 rumah rusak sedang (RS) dan 34 rumah rusak ringan (RR).