foto birkompu

Pulihkan Produksi Pertanian, Kementerian PUPR Rehabilitasi Bendung Benanain NTT

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II Kupang tengah melakukan perbaikan Bendung Benanain di Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang rusak akibat rusak akibat diterjang banjir Badai Siklon Tropis Seroja pada awal April 2021.

Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Kupang Kementerian PUPR Agus Sosiawan mengatakan, Bendung Benanain dan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi (D.I.) Malaka merupakan salah satu infrastruktur Sumber Daya Air (SDA) di Kabupaten Malaka yang terdampak langsung dan mengalami kerusakan berat akibat Badai Siklon Tropis Seroja.

“Bendung Benanain melayani lahan pertanian seluas 6.750 Ha di Daerah Irigasi Malaka. Perbaikan sudah dilakukan sejak April 2021 dengan progres saat ini sebesar 47,57%,” kata Agus.

Dikatakan Agus kerusakan cukup parah terjadi pada bangunan utama bendung dan juga pada saluran induk. kerusakan cukup parah juga terjadi pada bagian trashrack di bangunan pengambilan, proteksi inlet dan outlet siphon.

“Tanggul pengaman yang jebol juga mengakibatkan putusnya saluran irigasi, serta kerusakan pada saluran induk mengakibatkan terputusnya suplai irigasi ke daerah layanan,” tutur Agus.

Dalam masa perbaikan permanen akan dilakukan perbaikan saluran induk irigasi dengan mengembalikan kondisi saluran ke kondisi semula dengan melakukan penimbunan menggunakan material timbunan pilihan serta perkuatan di kaki tebing sungai sekitar timbunan. “Juga diperlukan pembangunan tanggul pengaman sungai,” tambah Agus.

Bendung Benanain berlokasi di Sungai Benanain di Desa Kakaniuk, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Belu, Propinsi Nusa Tenggara Timur, sekitar 320 Km dari kota Kupang.

Pembangunan Bendung Benanain D.I Malaka dilaksanakan pada tahun 2001-2004 dan Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Malaka di bangun tahun 2005-2007 oleh Kementerian PUPR untuk melayani jaringan irigasi seluas 6.750 ha meliputi Kecamatan Malaka Tengah, Malaka Barat, Weliman dan Kobalima. (wst)