Wali Kota Rahmat Effendi foto bersama saat peresmian Pusdiklat Majelis Agama Budha Kota Bekasi. (humas)

Rahmat Effendi: Kota Bekadi Kota Toleransi

Loading

BEKASI (Independensai.com)- Kota Bekasi merupakan kota toleransi. Di sini, beragam suku, agama dan kebudayaan. Tapi, semua warganya hidup damai dan saling menghargai. Harominisasi tumbuh antar warga kendati berbagai agama dan suku.

“Namo buddaye. Kota Bekasi adalah kota multietnik yang warganya sangat memiliki kultur yang berbeda, sehingga kita mendapatkan penghargaan beberapa kali mengenai Kota Toleransi dan itu berkat kerjasama dari semua pihak” ujar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi saat persemian Pusdiklat Majelis agama Buddha (Magabutri) di Jalan Kenari, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, belum lama ini.

Dalam acara itu, hadir Direktorat Jendral Bimas Buddha Kementerian Agama RI, Caliadi, Ketua FKUB Kota Bekasi Abdul Manan, dan  Ketua Pancaran Tri Dharma, Pembimas Buddha Jawa Barat Bodhi Giri Ratana dan Ketua umum Majelis Agama Buddha Tridharma Indonesia, Romo Pandita Madya Rudy Arijanto

Dirjen Bimas Buddha, Caliadi mengatakan bahwa pusdiklat merupakan tempat pelatihan dan pendidikan umat Buddha Tridharma untuk meningkatkan kualitas keyakinan (Saddha) terhadap ajaran Buddha.

Tempat pusdiklat ini akan dijadikan tempat pembinaan umat secara berkelanjutan yang diharapkan dapat membentuk pribadi umat yang berkeyakinan kuat dan memiliki moralitas yang baik, juga akan dipergunakan untuk penyelenggaraan pendidikan keagamaan Buddha non formal seperti Dhammasekka non Buddhasiswa.

“Dalam peningkatan saddha, pusdiklat ini juga akan digunakan sebagai tempat pengembangan seni dan budaya Buddhis, sebagai bentuk relasi agama dan budaya dalam berkarakter yang bisa menumbuhkan motivasi cinta tanah air,” ujarnya. (jonder sihotang)