Politisi PDI Perjuangan, Rudianto Tjen

Rudianto Tjen : Buya Syafii Maarif Mewariskan ‘Segudang’ Keteladanan Hidup

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Anggota DPR-RI dari Dapil Bangka Belitung (Babel) Rudianto Tjen mengucapkan dukacita mendalam atas wafatnya mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii Maarif.

Buya meninggal dalam usia 86 tahun pada Jumat (27/5/2022) pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah, Gamping, Kabupaten Sleman.

Rudianto mengungkapkan,  kepergian Buya  Ahmad Syafii Maarif untuk selama-lamanya, adalah dukacita mendalam bagi bangsa Indonesia.

“Buya Prof. Syafii adalah sosok bapak bangsa yang bersahaja,” ujar Rudianto.

“Kepulangan Buya Syafii pada sang pencipta-Nya telah mewarisi segudang legacy keteladanan hidup. Utamanya dalam menguatkan toleransi, persaudaraan, persatuan, merawat keberagaman, dan merekatkan perbedaan,” tambah Politisi PDI Perjuangan itu.

Setelah ini, sambung Rudianto, sudah menjadi tugas bangsa Indonesia untuk senantiasa merawat dan menghidupkan spirit keteladanan dan nilai-nilai kearifan hidup, yang diwarisi Buya Syafii untuk Bangsa ini.

“Semoga segala kebajikan dan kebaikan, yang telah Buya Syafii dedikasikan dalam membangun Indonesia semasa hidupnya, menjadi amal ibadah dan diterima disisi-Nya yang mulia. Aamiin,” pungkas Rudianto.

Sebelumnya, Buya Syafii Maarif dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Gamping sejak Sabtu (14/5/2022) akibat mengalami sesak napas.

Kondisi mantan Ketum PP Muhammadiyah periode 1998-2005 tersebut sempat membaik dan tidak begitu sesak napas. Bahkan, dokter juga sudah memperbolehkan Buya Syafii Maarif pulang ke rumah. (Hiski Darmayana)