Ketua Umum HPN Tyovan Ari Widagdo

Menko Airlangga Puji Ketum Himpunan Pengusaha Nahdliyin

Loading

JAKARTA (Independensi.com)- Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) masa khidmat 2022-2027 mengaskan komitmennya untuk ikut menyukseskan program pemerintah, khususnya di bidang ekonomi demi pembangunan bangsa.

 

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum HPN Tyovan Ari Widagdo dalam sambutannya di pelantikan pengurus HPN, Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Rabu (8/2022) malam. Tyovan menambahkan, pihaknya bakal menjadi garda terdepan dan partner strategis dalam mendorong efektifitas agenda dan program pemerintah.

 

“Pengurus harus siap berlari kencang membawa program yang sudah kita sepakati,” katanya.

 

HPN, dilanjutkannya, serius ikut mendorong program dan berbagai langkah yang telah ditempuh pemerintah dalam pemulihan ekonomi. Utamanya, di sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

 

Dengan demikian, HPN mampu jauh lebih baik, lebih berfaedah dan memberi kontribusi besar dalam pengembangan ekonomi umat dan pembangunan untuk kemajuan Indonesia.

 

“Ultra mikro pun kita perhatikan, karena itu ada pendampingan, sertifikasi kepada para pelaku usahanya, bantuan permodalan hingga upgrade level bisnisnya. HPN juga terus memperkuat struktural, network-nya, bahkan akademinya kita buatkan supaya para pelakunya bisa menjadi tumbuh dan lebih baik,” tambahnya.

 

Dengan berbagai upaya tersebut, HPN meyakini program yang diluncurkan mampu mendorong agar produk yang dihasilkan oleh UMKM dapat bersaing di perdagangan global serta memiliki tata kelola manajemen yang berstandar Internasional sehingga memiliki keunggulan.

 

Apalagi, dia mengingatkan tentang kekuatan ekonomi yang diwakili oleh Nahdlotut Tujjar sebagai media pemberdayaan ekonomi. Untuk itu, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga fokus pada upaya kemandirian ekonomi, yang sejatinya adalah semangat kembali ke khittah organisasi.

 

Sebagai informasi, Nahdlatut Tujjar merupakan gerakan ekonomi yang berfungsi menguatkan sendi-sendi perekonomian rakyat.

 

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai keberadaan pengusaha dalam naungan HPN memiliki peran sangat strategis untuk menjadi motor penggerak ekonomi nasional maupun di tingkat global.

 

Bahkan secara khusus, Airlangga memuji sosok Tyovan. Dalam pandangannya, Tyovan memiliki banyak kelebihan yang dibutuhkan dan menghadirkan optimisme akan bangkitnya ekonomi keumatan. Apalagi, semangat untuk bekerja keras untuk menggapai kemandirian ekonomi memang telah lama jadi perhatian organisasi ini.

 

Tyovan disebut-sebut memiliki potensi besar mewujudkan ekonomi keumatan dari kalangan nahdliyin. Di bawah kepemimpinan Tyovan, HPN bisa menghidupkan pemikiran inovatif dalam membesarkan ekonomi keumatan.

 

“Nahkodanya kekinian (milenial), mengusai akselerasi digital, aman sudah. Saya lihat HPN on the track dan dibutuhkan Indonesia,” papar Airlangga.

 

“Pemanfaatan teknologi menjadi hal penting dalam pertumbuhan ekonomi era sekarang.  Kehadiran internet membuat berbagai layanan komersial menuju dunia digital. Inilah pentingnya peran pimpinan muda untuk menjadi agen percepatan bisnis konvensional ke bisnis digital,” tukasnya.

 

Lebih jauh disampaikan Airlangga, Pada awal 2022 pemerintah telah melakukan kebijakan pelonggaran mobilitas seiring dengan menurunnya kasus Covid-19 di Indonesia, yang kemudian memicu peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat. Di tengah peningkatan mobilitas masyarakat dan meski dibayangi dengan tekanan ekonomi global, ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh kuat sebesar 5,01 persen pada Triwulan I-2022.

 

Airlangga mengatakan bahwa momentum pemulihan ekonomi perlu dijaga dan ditingkatkan bersama agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Reformasi struktural terutama dalam peningkatan kualitas SDM dan transformasi ekonomi menjadi vital untuk mendorong terciptanya pembangunan berkelanjutan dan inklusif.

 

“Pembangunan ekonomi Indonesia sangat ditentukan oleh kualitas pelaku usaha, sehingga kemampuan adaptasi yang cepat, berkarakter, dan berdaya saing tinggi merupakan prasyarat utama yang perlu dimiliki oleh para pengusaha,” ungkapnya.

 

Meskipun jumlah UMKM di Indonesia saat ini mencapai sebanyak 64,2 juta dan memiliki kontribusi besar terhadap PDB Nasional, namun rasio kewirausahaan Indonesia masih relatif rendah yakni sebesar 3,47 persen. Sebagai negara dengan penduduk muslim yang mencapai 87 persen dan merupakan yang terbesar di dunia, Indonesia memiliki sumber daya yang melimpah dengan potensi pasar halal domestik maupun global yang sangat besar.

 

“Para pengusaha nahdliyin di seluruh Indonesia memiliki peran yang sangat strategis untuk memanfaatkan potensi tersebut dengan menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan, keuangan syariah, digitalisasi UMKM, dan industri halal melalui berbagai peluang bisnis dan kemitraan di tingkat nasional maupun global. Keberhasilan pengusaha nahdliyin sangat dibutuhkan Indonesia,” urainya.

 

Sebagai salah satu upaya mendorong perekonomian nasional, Menko Airlangga pada kesempatan tersebut juga menyampaikan komitmen pemerintah dalam mengembangkan ekosistem kewirausahaan dan dukungan pembiayaan yang salah satunya dilakukan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program KUR telah menjadi pembiayaan “mudah dan murah” serta inklusif bagi pelaku usaha, baik skala ultramikro, mikro, kecil, maupun menengah.

 

“Pemerintah selalu siap untuk bekerja sama dengan HPN dan diharapkan kerja sama ini dapat meningkatkan perekonomian umat,” lanjutnya.

 

Menutup sambutannya, Menko Airlangga menyampaikan harapan agar HPN tidak hanya sebagai wadah, namun juga menjadi wahana dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas usaha UMKM, pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat, hingga menjadi inkubator bagi lahirnya wirausahawan baru.

 

Sebagai catatan, hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, Sekretaris Jendral PBNU, serta para pengusaha Nahdliyin dari berbagai penjuru Tanah Air.