Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan. (ist)

Capai Target Ivestasi, Pemkab Bekasi Permudah Perizinan

Loading

BEKASI (IndependensI.com)- Wilayah Kabupaten Bekasi di Jawa Barat, merupakan kawasan dan zona industri terbesar di Asia. Ribuan perusahaan penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal nasional (PMDN) beroperasi di wilayah yang terdiri dari 23 wilayah kecamatan tersebut.

Terkait hal itu, Pemerintah Kabupaten Bekasi optimis dapat mencapai target investasi tahun 2022  yang ditetapkan  Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 64 triliun.

“Memang kami cukup terkejut dengan angkanya yang sangat jauh dengan kabupaten/kota lain. Tetapi di sisi lain, ini merupakan kehormatan untuk kami jika bisa ikut mendukung realisasi investasi di Kabupaten Bekasi,” kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan, belum lama ini.

Disebutkan  Dani, investasi yang  ditargetkan untuk Pemkab Bekasi merupakan tanggung jawab, karena bagaimanapun target investasi yang telah dicanangkan oleh pemerintah pusat dan Pemprov Jabar bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Terlebih saat ini sedang dalam taraf pemulihan dari pandemi Covid-19.

“Berdasarkan laporan sampai triwulan I masih on the track. Untuk itu, kami merasa optimis, terlebih situasi secara umum, baik kondisi ekonomi, sosial, lingkungan saat ini juga sangat kondusif,” katanya.

Ditambahkan,   sebagai wujud komitmen Pemkab Bekasi untuk mendorong percepatan realisasi investasi serta tercapainya target di tahun 2022, berbagai langkah telah dilakukan mulai dari tersedianya Mal Pelayanan Publik.
Di mal pelayanan publik tersebut, dapat  melayani perizinan, serta layanan-layanan khusus yang diperlukan. Kemudian dari sisi kondusifitas lingkungan, pihaknya juga sudah menggerakkan Muspika serta kepala desa agar membantu mempermudah jalannya investasi yang ada di Kabupaten Bekasi.

Proses dan prosedur perizinan, guna mengundang investasi yang dapat menampung tenaga kerja, kita permudah. Namun, semuanya sesuai aturan yang berlaku. Dengan demikian, investor dengan mudah dapat menanamkan modalnya di  kabupaten yang berpenduduk sekitar 3 juta jiwa tersebut. (jonder sihotang)