Kunjungan Puan Maharani Ke Pesantren Mahasina Darul Qur’an Wal Hadits Diapresiasi

Loading

JAKARTA (Independensi)- Pondok Pesantren (Ponpes) Mahasina Darul Qur’an wal Hadits yang berada di Kota Bekasi, Jawa Barat, memiliki keistimewaan.

Ponpes asuhan K.H. Abu Bakar Rahziz dan Nyai Hj. Badriyah Fayumi itu memiliki Program “Pendidikan Terintegrasi Kader Ulama Berakhlak Qurani dan Berwawasan Kebangsaan”.

Program pendidikan yang dibuka sejak tahun 2016 itu dilakukan dengan 6 hal, yakni Penanaman akhlak atau character building yang berbasis Quran-Hadis dan kearifan lokal, Tahfizhul Quran, Tahfizhul dan Fahmul Hadis, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, dan Kepemimpinan.

Hal itu pun menarik perhatian Ketua DPR-RI Puan Maharani. Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu mengunjungi Ponpes Mahasina Darul Qur’an wal Hadits, Rabu (21/8/2022).

Puan pun memuji Ponpes yang memberikan fasilitas pendidikan untuk semua santri yang memiliki latar belakang beragam, tanpa diskriminasi.

“Lebih menggembirakan lagi, di Pesantren ini ada pendidikan karakter dan wawasan kebangsaan,” ujar Puan.

Puan pun berdiskusi dengan santriwati Balqies Ratu Salimah dan santri Khoirul Ikhsan. Dari diskusi tersebut, terungkap bahwa dua santri cerdas itu punya harapan yang sama untuk bisa menggali ilmu agama lebih dalam lagi ke luar negeri.

Puan pun mengagumi semangat kedua santri tersebut.

“Keduanya punya tekad dan semangat yang sama untuk bergotong-royong mengabdi dan membangun Indonesia masa depan dengan semangat kebhinekaan. Luar biasa!,” ujarnya.

Sekretaris Umum (Sekum) Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) pun mengapresiasi kunjungan Puan terhadap Ponpes tersebut. Gus Falah mengungkapkan, Ponpes Mahasina Darul Qur’an wal Hadits memiliki peranan penting dalam membumikan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.

“Pendidikan karakter dan kebangsaan di Pesantren ini sangat kuat, dan bisa ‘mencetak’ kader-kader santri yang meneruskan kepemimpinan bangsa,” ujar Gus Falah.

Peran strategis Ponpes ini dalam membumikan nilai-nilai kebangsaan juga tampak dari kiprah dua pengasuhnya, yakni K.H. Abu Bakar Rahziz dan Nyai Hj. Badriyah Fayumi.

Gus Falah mengungkapkan, K.H. Abu Bakar Rahziz adalah tokoh ulama yang getol membumikan Islam Wasathiyah. Hal itu menjadikan sang kiai dipercaya sebagai Direktur Pendidikan Kader Ulama (PKU) oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi.

Selain itu, sambung Gus Falah, Nyai Hj Badriyah Fayumi juga dikenal sebagai tokoh feminis Islami yang memperjuangkan gagasan feminisme Islam di jalur kultural, pendidikan, maupun politik.

“Jadi, Kyai dan Nyai ini memang sudah ‘makanan sehari-harinya’ membumikan nilai-nilai Islam Wasathiyah atau Moderat. Sehingga sangat layak mendapat apresiasi mbak Puan selaku pimpinan lembaga tinggi negara,” ujar Gus Falah yang juga Ketua Tanfidziyah PBNU itu. (HD)