Hari Santri, Bamusi Gelar Diskusi Bahas Santri & Pancasila

Loading

JAKARTA (Independensi)- Pengurus Pusat (PP) Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) menyelenggarakan diskusi dalam rangka Hari Santri Nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober.

Diskusi bertema “Santri Pancasilais Penjaga NKRI” itu dipandu oleh Ketua Bidang Dakwah PP Bamusi, KH. Nukman Bashori, serta ditayangkan di channel Youtube Bamusi TV.

Sekretaris Umum (Sekum) Bamusi Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah menyatakan, Hari Santri merupakan momentum untuk merefleksikan kontribusi kaum santri bagi negeri ini.

“Diskusi Bamusi ini, adalah bagian dari upaya merefleksikan kontribusi kaum Santri, yang sejatinya telah ada sejak awal masa kemerdekaan,” ujar Gus Falah, Sabtu (22/10/2022).

Salah satu narasumber dalam diskusi tersebut, tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH Taufik Damas mengungkapkan bahwa peranan kaum santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sangat luar biasa. Karena itu, kaum santri turut bertanggung-jawab atas keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila ini.

“Lima Sila dalam Pancasila itu selaras dengan syariat Islam. Maka, bila ada yang menilai Pancasila bertentangan dengan syariah Islam, saya mempertanyakan apakah orang itu mengerti tentang Pancasila dan agama, atau tidak,” ujar Wakil Katib Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta itu.

Pembicara lainnya, tokoh muda Muhammadiyah Dr Ulfah Mawardi MPd menyatakan bahwa bila berbicara Pesantren, maka kaum Santri itu mempelajari dua ilmu, yakni ilmu akhirat dan ilmu dunia.

Hal itu, ujar Ulfah, menjadi kelebihan kaum santri karena memiliki keimanan dan ilmu pengetahuan.

“Dan kini ada jenderal berlatar-belakang santri, anggota DPR banyak yang dari santri, Menteri juga ada yang dari Santri, bahkan pernah ada Presiden dari santri juga. Ini menjadi kebanggan kita bersama,” ujar Ulfah.