Ketua Tanfidziyah PBNU : Kembangkan PLTS, Pemerintah-Ormas Islam Bisa Bersinergi

Loading

Jakarta-Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nasyirul Falah Amru menyatakan, pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) bisa dilakukan Pemerintah dengan menggandeng ormas-ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU) yang memiliki inisiatif mendorong penggunaan energi bersih.

Politisi yang akrab disapa Gus Falah itu menanggapi proyek PLTS terapung di Waduk Cirata, Purwakarta, Jawa Barat (Jabar) yang dibangun oleh PT Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energi (PMSE). PMSE merupakan perusahaan patungan dari PT Pembangkitan Jawa Bali Investasi yang punya saham 51 persen dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab, Masdar, yang punya 49 persen saham.

Panel surya berkapasitas 145 Megawatt itu merupakan yang terbesar di ASEAN, dan akan diresmikan akhir Oktober 2023.

“Untuk memangun PLTS sebagai bagian dari pengembangan energi bersih, menggandeng pemilik modal baik asing maupun domestik memang tak terhindarkan. Tapi untuk mengembangkan PLTS di akar rumput, pemerintah sebaiknya menyadari bahwa ormas-ormas Islam bisa diajak bersinergi,” ungkap Gus Falah dalam keterangan tertulisnya, Senin 14 Agustus 2023.

Anggota Komisi VII DPR-RI itu pun mengungkapkan, NU melalui Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU), menginisiasi program Sedekah Energi bersama dengan ormas Islam lainnya serta beberapa institusi seperti Muhammadiyah, Republika dan Universitas Gajah Mada.

Program itu diinisiasi NU dan para pihak lainnya melalui MOSAIC atau Kolaborasi Umat Islam untuk Dampak Iklim. Melalui MOSAIC inilah, ujar Gus Falah, NU berupaya mendorong penggunaan energi bersih sebagai salah satu solusi dari permasalahan iklim.

“MOSAIC ini mendorong penggunaan panel surya sebagai sumber energi listrik bagi masjid. Salah satu masjid yang sudah mendapatkan manfaat dari inisiatif ini adalah Masjid Al Ummah Al Islamiyah PP Yami di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat,” ungkap Gus Falah.

Gus Falah menegaskan, bagi umat Islam termasuk warga Nahdliyin, masjid bukan sekadar tempat ibadah. Masjid, juga merupakan pusat kegiatan sosial dalam mendorong terwujudnya kemaslahatan bagi masyarakat.

“Termasuk juga dalam mengembangkan energi bersih, yang sudah jelas manfaatnya bagi manusia dan alam. Sangat tepat apabila masjid menjadi wahana pengembangan energi bersih yang ramah lingkungan,” ujar Gus Falah.

“Disinilah pentingnya Pemerintah bersinergi dengan ormas Islam, karena faktanya ormas-ormas Islam juga punya itikad mengembangkan energi bersih melalui Sedekah Energi,” tambah Putra dari ulama NU Ponorogo, KH Amru Al Mu’tasyim itu.