Uni Eropa Ganggu Indonesia, Gus Falah : NU Siap Bela Negara!

Loading

Jakarta- Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nasyirul Falah Amru menegaskan warga Nahdlatul Ulama (NU) siap membela negara yang sedang diganggu oleh Uni Eropa dalam sektor perekonomian.

Tokoh NU yang akrab disapa Gus Falah itu merujuk pada tudingan Uni Eropa terhadap biodiesel Indonesia baru-baru ini. Mereka menuduh biodiesel Indonesia dipasarkan melalui China dan Inggris, untuk menghindari bea masuk ke kawasan Uni Eropa.

“Uni Eropa ini sudah berkali-kali mengganggu kita dalam perekonomian. Beberapa waktu lalu mereka ganggu kita soal nikel dengan gugat di WTO, kemudian ganggu sawit kita dengan Undang-Undang anti Deforestasi,” tegas Gus Falah dalam keterangan tertulisnya, Senin 21 Agustus 2023.

“Dan sekarang biodiesel kita juga diganggu, kemarin mereka (Uni Eropa) mengenakan bea masuk tambahan ke biodiesel asal Indonesia, disusul tuduhan terakhir yang mereka lemparkan itu. Jadi kelihatan sekali mereka masih berwatak neo-kolonial, mengganggu kita yang mereka anggap tak selaras dengan kepentingan mereka,” tambah Anggota Komisi VII DPR-RI itu.

Gus Falah menegaskan, sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang cinta tanah air, NU siap melakukan upaya semampunya guna membela negara dari gangguan Uni Eropa.

Bagi NU, lanjut Gus Falah, membela negara dalam semua bidang adalah bagian dari keimanan.

“Dari dulu, NU itu punya prinsip hubbul-wathan minal-iman, atau mencintai bangsa merupakan tanda keimanan. Dan membela negara ketika diganggu pihak asing, adalah manifestasi dari mencintai bangsa,” tegasnya.

Gus Falah melanjutkan, hal itu sejatinya sudah dilakukan beberapa warga NU. Santri Tani NU, misalnya, turut berpartisipasi dalam surat Petisi Petani Sawit Indonesia yang meminta Presiden Jokowi melakukan upaya diplomasi agar Komisi Uni Eropa mencabut penargetan Undang-Undang anti Deforestasi terhadap petani sawit Indonesia.

Organisasi buruh NU, Sarikat Buruh Muslimin Indonesia, juga pernah terlibat di dalam Forum Perkembangan Terkini terkait Minyak Sawit dan Minyak Nabati Lain di Uni Eropa, beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan itu, mereka mendesak delegasi Parlemen Uni Eropa untuk dapat menilai indutri sawit Indonesia secara adil dan tak diskriminatif.

“Jadi warga NU itu sudah terbukti dan teruji kecintaan pada tanah airnya, dari era revolusi kemerdekaan hingga kini. Sekarang, ketika pihak asing terus merecoki perekonomian kita, NU pun siap membela negara,” tambah Putra dari ulama NU Ponorogo,  KH Amru Al Mu’tasyim itu.