Dirut PDAM Tirta Bhgasasi Usep Rahman Salim bersama Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan salurkan air bersih gratis kepada masyarakat korban kekeringan. (jonder)

Tanggap Darurat Bencana Kemarau: PDAM Tirta Bhagasasi dan Pemkab Bekasi  Distribusikan Air Bersih  Gratis

Loading

BEKASI (IndependensI.com)- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat menetapkan Tanggap Darurat Bencana (TDB) kekeringan. Masa tanggap darurat dampak kemarau, mulai tanggal 31 Agustus sampai 14 September 2023.

Saat ini, dampak kemarau yang mengakibatkan kekurangan air bersih, dari 23 Kecamatan se Kabupaten Bekasi telah terdampak di 9 kecamatan meliputi 23 wilayah desa. Dari 23 desa itu meliputi 7.297 kepala keluarga dengan 27.592 jiwa.

Terkait hal itu, Pemkab Bekasi dibantu air dari  Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi telah mendistribusikan air bersih yang sangat membutuhkan, ungkap Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan saat mendistribusikan air bersih  kepada warga di Kecamatan Cibarusah, Jumat (1/9/2023). Selain Cibarusah, ada delapan kecamatan lainnya yang menjadi target pendistribusian air bersih di Kabupaten Bekasi.

“Kita sudah mendistribusikan air bersih kepada warga sebanyak 370.000 liter. Hari ini saja, kita distribusikan 130.000 liter,” kata Dani.

PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi sebagai penyedia air bersih yang disalurkan melalui puluhan truk tangki dan bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (PBD)  Kabupaten Bekasi, Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Pertanian,  Disperkimtan, PMI,  Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bekasi, dan  Baznas Kabupaten Bekasi serta pihak swasta lainnya.

Selain air bersih, Pemkab Bekasi juga mendistribusikan air mineral siap konsumsi dalam bentuk air minum dalam kemasan (AMDK) yakni B-Qua produksi PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi.

Saat itu, Pemkab Bekasi juga membagikan ratusan jeriken yang dapat digunakan warga untuk mengangkut air bersih, secara gratis, 10 tempat penampungan air isi 1.000 sampai 5.000 liter bantuan pihak swasta.

Dani menegaskan,  semua kekuatan  dikerahkan agar bencana kekeringan ini tidak menimbulkan korban jiwa, mengingat air kebutuhan dasar manusia.

“Dengan ditetapkannya status Tanggap Darurat Bencana ini, kita berkomitmen tidak ada satu jiwapun yang tidak mendapatkan air bersih. Cibarusah merupakan wilayah yang paling sering dilanda kekeringan,” pungkasnya.

Masyarakat di Kecamatan Cibarusah terdapat tiga desa yang terdampak kekeringan yakni Desa Ridogalih, Ridomanah dan Sirnajati.  Batuan air bersih ini merupakan bantuan darurat karena terjadi setiap tahun. Maka kedepan, akan dicarikan solusi permanen.

Di tiga desa tersebut tambahnya, sudah masuk jaringan distribusi PDAM Tirta Bhagasasi. Tapi, di tiga desa itu baru sekitar 500 keluarga yang menjadi pelanggan PDAM. Hal itu terjadi mengingat geografis tiga desa itu yang memerlukan jaringan perpipaan yang membutuhkan biaya besar.

Pemkab Bekasi dan PDAM Tirta Bhagasasi tambahnya, akan memberikan 1.000 sampai 2.000 sambungan PDAM secara gratis yang nantinya dibiayai APBD Pemkab Bekasi tahun 2024.

Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi mengakui, pihaknya menyediakan air bersih dan disalurkan kepada masyarakat korban kekeringan. Mereka masyarakat yang dibantu, bukan pelanggan PDAM. Bantuan seperti ini, bukan hal yang baru tahun ini tapi hampir setiap  tahun PDAM Tirta Bhagasasi selalu membantu masyarakat Kabupaten Bekasi yang sangat membutuhkan air bersih dampak kekeringan. (jonder sihotang)