Gus Falah Sebut Pernyataan Megawati Ekspresi Kekecewaan Pejuang Demokrasi

Loading

Jakarta- Politisi PDI Perjuangan Nasyirul Falah Amru menilai, pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang menilai pemerintahan atau penguasa saat ini sebagai cerminan masa Orde Baru, merupakan ekspresi kekecewaan seorang pejuang demokrasi.

Tokoh yang akrab disapa Gus Falah itu menegaskan, Megawati adalah sosok yang ‘kenyang’ dengan perjuangan melawan rezim otoritarian demi mewujudkan demokrasi di negeri ini.

“Dari terpilihnya beliau dalam Kongres PDI 1993, kemudian berusaha dijegal oleh rezim Orde Baru melalui Kongres Medan serta tragedi Kudatuli 1996, adalah bukti bahwa ibu Megawati sudah ‘kenyang’ dengan perjuangan melawan otoritarianisme dengan segala risikonya,” tegas Gus Falah, dalam keterangan tertulisnya, Minggu 3 Desember 2023.

Gus Falah melanjutkan, pengalaman panjang melawan rezim otoriter membuat Megawati peka terhadap ciri-ciri dari sebuah pemerintahan yang sudah mengarah pada otoritarianisme.

Konspirasi yang berbuah pelanggaran kode etik di Mahkamah Konstitusi (MK), penunjukan sejumlah kolega Presiden semasa menjadi wali kota Solo untuk menempati posisi-posisi strategis, hingga mobilisasi perangkat desa adalah beberapa indikator yang menunjukkan terjadinya penyalahgunaan kekuasaan.

“Penyalahgunaan kekuasaan merupakan indikator bahwa rezim ini mengarah pada otoritarianisme. Dan sebagai pejuang demokrasi, ibu Mega yang peka akan hal itu, tak bisa menahan diri untuk tidak menyuarakan nuraninya,” tegas Gus Falah.

Pernyataan Megawati Soekarnoputri itu diungkapkan ketika Putri Bung Karno tersebut hadir dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) relawan Ganjar-Mahfud seluruh Pulau Jawa, Senin (27/11/2023) sore.

Megawati menilai, saat ini ada keadaan dimana penguasa mulai menekan rakyat. Dia bahkan sampai menyinggung kalau pemerintahan atau penguasa saat ini merupakan cerminan di masa orde baru.