Foto : Wabup Gresik Aminatun Habibah saat mengunjungi salah satu tenant UMKM di kegiatan Cokro Ekraf Festival

Tumbuhkan Ekonomi UMKM, Pemkab Gresik Gelar Cokro Ekraf Festival di Kawasan Heritage Bandar Grissee

Loading

GRESIK (independensi.com) – Mungkin tidak banyak yang tahu, ruas jalan HOS Cokroaminoto Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yang hanya sepanjang 50 meter menjadi jalan terpendek di Indonesia.

Jalan yang berada tepat di kawasan wisata Heritage Bandar Grissee itu, bakal dijadikan sebagai lokasi sentra ekonomi kreatif bagi pelaku UMKM (usaha mikro kecil menengah) di Kabupaten Gresik.

Hal tersebut ditandai dengan digelarnya acara Festival Ekonomi Kreatif (Ekraf) atau Cokro Ekraf Festival, yang untuk pertama kalinya dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati (Wabup)Gresik, Aminatun Habibah.

Menurut Bu Min sapaan akrab Wabup Gresik, agar menarik minat masyarakat untuk datang ke Festival Ekraf. Maka puluhan pedagang kuliner khas Gresik, sengaja dihadirkan.

“Berbagai kulineran khas Gresik, mulai bubur roomo, nasi krawu, pudak dan lain sebagainya. Tak disangka, tampak diserbu masyarakat yang begitu antusias dengan Festival Ekraf,” ujarnya saat mengunjungi ke sejumlah tenant pedagang, Sabtu (2/3) malam.

Bu Min, tampak terkesima dengan antusiasme masyarakat. Ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas support masyarakat yang begitu antusias dengan dibukanya festival Ekraf ini.

“Saya meyakini bahwa festival ini bakal berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Apalagi, festival ini mempunyai ciri khas tersendiri yakni menyuguhkan kulineran khas Gresik. Yang mana masyarakat tidak perlu jauh-jauh jika ingin menikmati kuliner khas, di festival Ekraf ini semua tersedia,” katanya.

Dirinya berharap, festival ini bakal terus digelar, minimal dalam dua minggu sekali. “Saya lihat antusias masyarakat yang luar biasa, setidaknya dua minggu sekali festival Ekraf ini dapat digelar agar bisa dinikmati oleh masyarakat. Sehingga ekonomi makin bertumbuh dan memberikan dampak yang positif bagi para pelaku UMKM,” ungkapnya.

Bu Min menyebut, bahwa kawasan Bandar Grissee merupakan salah satu destinasi warisan yang sangat luar biasa. Pemkab Gresik menjadikan kawasan ini, sebagai salah satu daya tarik untuk dijadikan destinasi wisata edukasi kawasan kota tua (haritage) di Gresik.

“Bandar Grisse ini adalah ikon kota Gresik yang bernuansa heritage. Maka kami terus mendorong pembangunan di kawasan ini supaya menjadi lebih bagus sehingga memiliki daya tarik,” imbaunya.

“Kami berharap masyarakat, untuk turut serta menjaga dan melestarikan kawasan ini. Sebagai kawasan heritage, kebanggaan masyarakat Gresik,” pungkasnya. (Mor)