Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko SIG, Andriano Hosny Panangian mengatakan, SIG berupaya mempertahankan pangsa pasar dan menjaga optimalisasi utilisasi pabrik dalam mencapai efisiensi biaya.
“Di tengah tantangan pasar yang semakin kompetitif dan pandemi yang masih terjadi, perseroan terus berupaya menciptakan peluang usaha melalui inovasi produk, diversifikasi usaha dan layanan untuk meningkatkan penjualan,” kata, Andriano Hosny Panangian di acara Punlic Expose Live, Sabtu (17/9).
Saat ini menurutnya, SIG memiliki lima merek semen yang beredar di pasar dalam negeri diantaranya Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa, Dynamix serta Semen Andalas.
Selain itu, SIG juga memiliki pabrik semen terintegrasi di delapan lokasi, pabrik pengemasan di 26 lokasi, enam pabrik penggilingan semen, dan tujuh pelabuhan. Sedangkan jalur distribusi diperkuat oleh 306 distributor baik di Indonesia maupun di Vietnam (TLCC), serta 70.000 toko ritel di Indonesia.
“Melalui diversifikasi Produk dan Layanan, SIG mantabkan posisi sebagai penyedia solusi bahan bangunan Terbesar di regional,” ujarnya.
Andriano Hosny Panangian menambahkan, SIG menawarkan produk semen kantung multiguna, produk semen untuk aplikasi khusus yang lebih ekonomis, serta berbagai tipe semen curah yang sesuai dengan karakteristik tiap jenis proyek sehingga lebih tepat guna dan efisien.
Untuk pemasaran produk, lanjutnya, SIG menghadirkan tiga platform digital yaitu SobatBangun, AksesToko dan SIG online store yang memudahkan pelanggan mendapatkan pelayanan dalam pembangunan.
SIG juga menghadirkan solusi beton yang telah dikembangkan, seperti SpeedCrete untuk perbaikan jalan yang memiliki kekuatan dini dan performa tinggi yang dapat kering dalam hitungan jam.
SIG juga telah meluncurkan inovasi produk semen hidraulis tipe HE pertama di Indonesia yang telah lulus uji di Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Kementerian Perindustrian,” urainya.
Lebih jauh Andriano Hosny Panangian, menjelaskan sejumlah Produk yang diproduksi telah mengantongi sertifikat Green Label dari Green Product Council Indonesia (GPCI). Telah memperoleh sertifikat Ekolabel Swadeklarasi dari KLHK dan menjadi yang pertama di Indonesia, serta penghargaan Industri Hijau level 5 dari Kementerian Perindustrian.
“Diversifikasi dilakukan untuk memenuhi harapan stakeholders dan menjadi pendorong tumbuhnya industri building material yang memperhatikan keberlanjutan (sustainability),” tandasnya.
Selama semester I 2022, perseroan berhasil meningkatkan pendapatan pasar domestik sebesar 1,8%. Perseroan juga mampu mempertahankan EBITDA sebesar Rp3,53 triliun dengan marjin meningkat 0,4% menjadi 22,3%.
Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 4,4% menjadi Rp829 miliar dan marjin laba bersih meningkat 0,3% menjadi 5,2% dibandingkan tahun lalu.
“Langkah strategis ini, untuk mempertahankan kinerja positif yang berkontribusi pada pengendalian beban pokok pendapatan, termasuk melalui pengamanan suplai batu bara dengan harga DMO, serta menurunkan beban usaha dan beban keuangan,” ungkap Andriano Hosny Panangian.
Selain catatan positif dalam proses bisnis, Perseroan juga berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 2,5% atau setara 15 kg CO2/ton semen yang dikontribusikan dari penurunan clinker factor sebesar 0.8%, dan peningkatan Thermal Substitution Rate (TSR) sebesar 1.7%.
“SIG membuktikan resiliensi tak hanya dari capaian bisnis, namun juga operasional berkelanjutan yang menjadi daya saing Perseroan,” pungkasnya. (Mor)