JAKARTA (Independensi.com) – Milyaran orang di dunia menyambut tahun baru 2023 dengan gegap gempita, harapan baru dan optimisme. Namun, bagi sebagian orang, prospek tahun 2023 terlihat suram setelah apa yang mereka lewati pada 2022, masa sulit dengan krisis kelaparan terburuk sepanjang sejarah.
Kondisi lebih miris tentunya terjadi di wilayah penjajahan, blokade dan bencana, khususnya bagi anak dan perempuan yang merupakan kelompok paling rentan. Sebagai lembaga kemanusiaan untuk anak dan perempuan, Adara Relief Internasional (Adara) melihat hal tersebut adalah tantangan untuk hadir lebih baik, menjadi bagian dari solusi. Untuk itu di tahun 2023 tepat 15 tahun berkiprah, Adara mencanangkan 3 pilar program Adara for Children, Adara for Women dan Adara For Humanity.
Sejak didirikan pada tahun 2008, Adara dikenal dengan berbagai program bantuan yang fokus pada
wilayah dengan krisis kemanusiaan terberat yaitu Palestina, khususnya untuk anak dan perempuan.
Pada tahun 2022, sekitar 107.535 penerima manfaat telah merasakan manfaat dari program-program bantuan tersebut. Hingga 15 tahun berkiprah, lebih dari 1 juta penerima manfaa telah merasakan aliran kebaikan para donatur (Sahabat Adara) melalui program-program yang digulirkan. Itu artinya Sahabat Adara telah hadir bersama anak-anak yatim, para ibu single parent dan kelompok rentan lainnya untuk bangkit melanjutkan hidup mereka dan keluarganya.
Seiring waktu dan bertambahnya kepercayaan masyarakat, serta meningkatnya tuntutan kebutuhan
anak dan perempuan yang terpinggirkan di Indonesia, Adara juga terpanggil untuk turut menjadi
bagian dari solusi. “Tahun 2023, penyaluran bantuan tidak lagi hanya berupa bantuan darurat di
wilayah krisis, tapi akan menjadi pencanangan program-program berkesinambungan membantu
pemerintah untuk mengentaskan masalah anak perempuan yang terjadi di dalam negeri maupun
belahan dunia lainnya,” terang Sri Vira Chandra selaku Direktur Utama Adara dalam Rapat Penyusunan RKAT 2023 awal Januari lalu.
Saat ini terdapat 3 (tiga) klaster anak-anak paling terpinggirkan yang membutuhkan perhatian dan program-program bantuan, yaitu anak perempuan, penyandang disabilitas dan yang hidup dalam krisis kemanusiaan.
Sementara untuk segmen perempuan, program pemberdayaan ekonomi ibu single parent khususnya di wilayah pedesaan diharapkan dapat menjadi salah satu solusi, selain program bantuan pengadaan sarana dan prasarana pendukung lainnya.
Penanganan masalah anak dan perempuan tentunya membutuhkan program tepat guna dan berkelanjutan serta kegiatan edukasi bagi tercerahkannya masyarakat untuk terus peduli dan
menebar kebaikan. Charities Aid Foundation (CAF) mencatat bahwa pada 2022 Indonesia merupakan negara paling dermawan dalam 5 tahun berturut-turut.
Program-program tersebut antara lain adalah Pemenuhan Gizi Anak Indonesia maupun Palestina, Dekap Yatim Palestina (DYP), bantuan untuk Kelas Al-Quran (Al-Quds &
Pengungsian), Program Pendidikan dan Kesehatan, Program Pemberdaaan Ekonomi Ibu Single Parent di wilayah pedesaan dan wilayah rentan, Pemenuhan Gizi Ibu Hamil di wilayah rentan, sumur: Pengadaan Air Bersih, MCK di Pedalaman Indonesia, Bantu Teman Difabel, Sumur Irigasi di Palestina,
Sembako untuk Keluarga Palestina, Light Up Al-Aqsha, Pemberdayaan Ekonomi (Pengungsian & Tepi Barat), Program Ramadhan, Program Idhul Adha, Women- and Children’s Kit for Disaster.
Kegiatan yang akan diiisi pada tahun 2023 ini bertemakan edukasi, kegiatan spesial dan edutainment bagi anak-anak. Kegiatan yang variatif tersebut tentunya akan diadakan di momen-momen seperti bulan Ramadhan, hari-hari besar dan liburan sekolah.
Hal spesial yang juga akan semakin membuat tahun 2023 ini menjadi tahun bersinar di tengah ancaman resesi adalah peluncuran Program Wakaf untuk Children and Women Care Center.
Selain menawarkan kolaborasi investasi akhirat yang memberikan manfaat dan pahala jangka panjang bagi para muwaqif, program-program pengelolaan wakaf ini dimaksudkan agar dapat
memberikan manfaat yang semakin luas bagi masyarakat. Kesempatan ini dibuka bagi para pemburu surga yang menginginkan manfaat berkelanjutan dari asset wakaf, kata Sri Vira Chandra.
Pencanangan resolusi 2023 ini tentu menjadi seruan untuk kita semua bagi terhimpunnya seluruh potensi kebaikan hingga dapat menebar kebahagiaan dan kedamaian. Seluruh dukungan dan
partisipasi dari berbagai pihak tentunya merupakan energi yang akan terus menguatkan, pungkasnya.