JAKARTA (IndependensI.com) – Peluang ekspor produk kopi Indonesia semakin terbuka lebar, menyusul keberhasilan sejumlah produsen kopi Indonesia menyabet penghargaan AVPA Gourment di Paris – Prancis, 2 Oktober lalu.
“Ini mengindikasikan kualitas produk kopi Indonesia sudah semakin diakui pasar global”, demikian disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, mengapresiasi kerja keras petani serta pengusaha pengolahan Kopi Indonesia. Amran menambahkan, pengakuan pasar Internasional ini, menjadi harapan baru bagi peningkatan kesejahteraan petani kopi.
“Kementan mendukung upaya-upaya pemangku kepentingan industri perkebunan kopi Indonesia, agar bisa lebih bersaing mengacu pada selera pasar Internasional yang berbeda-beda”, katanya.
Menurut Ketua Komunitas Kopi Nusantara, pengakuan pasar global ini tidak lepas dari semakin banyaknya Kopi Indonesia yang sudah mengantongi sertifikat Indikasi Geografis (IG), sebagai salah satu persyaratan untuk menembus pasar Internasional selain sertifikat organik.
Annelis Putri, Country Manager AVPA untuk Indonesia dalam keterangan persnya menyebut Presiden Juri AVPA André Rocher mengaku terkejut dengan kualitas kopi Indonesia yang sangat bervariasi. Ahli organoleptik yang sangat mengenal dunia kopi sejak menjadi penanggung jawab kualitas kopi di Douwe Egberts (1971) serta Jacobs dan Kraft Foods/Mondelez International (sampai 2009) itu juga mengatakan, kopi Indonesia mengalami banyak kemajuan.
Apresiasi senada diberikan juri Serge Edmond, yang menyebut kopi Indonesia memiliki kualitas roasting yang baik. Penikmat kopi di Perancis menyukai light sampai medium roast.
Dengan keunggulan ini, 23 kopi Indonesia dari 11 produsen berhasil memenangkan penghargaan yang diserahkan di arena pameran The Salon Internasional de l’Agroalimentaire (SIAL) Agrofood di Paris. SIAL Agrofood merupakan salah satu pameran agrofood terbesar di dunia.
Penghargaan bergengsi tersebut diserahkan langsung oleh Presiden AVPA Philippe Juglar kepada Deputy Chief of Mission dari KBRI Paris Agung Kurniadi, dan Annelis Putri selaku country manager AVPA Indonesia. Keduanya mewakili para produsen kopi Indonesia yang berhalangan hadir.
Kompetisi yang diselenggarakan AVPA sepanjang bulan Oktober itu diikuti lebih dari 170 produsen kopi dari seluruh dunia. Selain Indonesia, peserta kompetisi juga datang dari Brasil, Kamerun, Kolombia, Kongo, Amerika Serikat (Hawaii), Gabon, El Salvador, Honduras, Kenya, Laos, Meksiko, Peru, Puerto Rico, Tanzania, Togo, dan lain-lain.
AVPA atau Agency for the Valorization of the Agricultural Products adalah organisasi di Prancis yang memiliki kepedulian membantu produsen produk pertanian dari seluruh dunia, utamanya untuk memasarkan produk mereka di Eropa. Tiap tahun, AVPA menggelar kompetisi ”Coffee roasted in their country of origin” untuk membantu pemasaran roasted coffee (kopi yang sudah disangrai) negara produsen di Eropa.
Dalam kompetisi AVPA, Indonesia adalah negara kedua yang mendapatkan penghargaan terbanyak, setelah Kolombia (25 penghargaan untuk 14 produsen). Penghargaan Gourmet dibagi menjadi empat kategori: Gold Gourmet, Silver Gourmet, Bronze Gourmet, dan Simple Gourmet.
Dari 23 penghargaan untuk produk kopi Indonesia itu, tiga di antaranya memenangi kategori Gold Gourmet, yakni Kopiku Tanah Air Kita – Papaku Manggarai (produsen dan roastery), Le Plein d’Sens – Kopi Luwak France, dan Kawi Mengani Bali – Sweet Honeydew.
Idonesia Salah Satu Eksportir Kopi terbesar di Dunia
Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) mencatat, Indonesia masih menjadi salah satu negara eksportir kopi terbesar di dunia.
“Per tahun itu (produksi kopi Indonesia) sekitar 630.000 ton. Pokoknya itu kopi secara keseluruhan. Belum yang eksportable. Biasanya yang eksportable itu 430.000 atau 450.000 ton. Sisanya sekitar 160.000-170.000 ton lah untuk konsumsi dalam negeri,” ujar Wakil Ketua AEKI Pranoto Soenarto baru baru ini.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) ekspor kopi nasional pada 2017 tumbuh 12,56% menjadi 464 ribu ton dari tahun sebelumnya.
Adapun total nilai ekspornya pun cukup fantastis. Per tahunnya, total ekspor yang berasal dari industri kopi sebesar USD 1,2 miliar atau sekitar Rp16,8 triliun (mengacu kurs Rp14.000 per USD). Total nilai ekspor tersebut tidak selalu sama dan bisa berubah ubah, tergantung bagaimana harga kopi di pasar dunia.
Amerika Serikat (AS) menjadi pasar kopi terbesar bagi Indonesia. Tidak kurang dari 63 ribu ton atau sebesar 13% dari total ekspor kopi nasional dikirim ke AS dengan nilai mencapai US$ 256 juta. Negara tujuan ekspor utama kopi Indonesia lainnya adalah Malaysia, Jerman, Italia, Rusia dan Jepang.