JAKARTA (IndependensI.com) – Pemerintahan Jokowi-JK terus mendorong pelaku usaha untuk meningkatkan ekspor khususnya produk pertanian. Sejalan dengan ini, pelaku usaha Indonesia telah mendirikan The House of Indonesia Products (HIP) di Jeddah, Saudi Arabia yang diresmikan pada tanggal 2 Desember 2018.
Penandatanganan pendirian HIP ini dilakukan di Jeddah, Saudi Arabia antara PT Rumah Produk Indonesia, diwakili Nursyamsu Mahyuddin selaku Presiden Direktur dan Mohammad Harez partner pengusaha dari Saudi Arabia.
Nursyamsu Mahyuddin menjelaskan HIP akan memiliki kantor di pusat bisnis di Jeddah yang juga tersedia ruang display produk di lokasi yang sama. Didukung dengan gudang yang juga akan dilengapi dengan cold storage di pinggiran kota Jeddah.
“Pendirian HIP ini diharapkan dapat meningkatkan ekspor Indonesia ke Saudi Arabia, termasuk produk Hortikultura,” demikian dikemukakan Nursyamsu di Jakarta, Sabtu (8/12).
Saat ini total impor Saudi Arabia senilai USD 126,76 Milyar. Nilai impor terbesar berasal dari Tiongkok, dikuti Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab. Indonesia berada diurutan ke 18, sementara Thailand berada diurutan 12 dan Vietnam urutan 16.
Produk Hortikultura dari Thailand yang masuk pasar Saudi Arabia tahun 2017 (HS Code 06, 07 dan 08) total senilai USD 12,6 juta. Sedangkan dari Indonesia untuk kelompok produk yang sama hanya senilai USD 3,07 juta, atau kurang dari 25% nya Thailand.
“Melihat potensi produk hortikultura Indonesia, sangat besar peluang untuk ditingkatkan, baik untuk produk hortikultura segar maupun olahannya,” beber Nursyamsu.
Pasalnya, lanjut Nursyamsu, tipikal pengusaha Arab Saudi sangatlah khas, yaitu menghargai tatap muka. Dengan demikian kehadiran HIP di Jeddah diharapkan akan mempermudah para pengusaha agribisnis Indonesia masuk ke pasar Saudi Arabia dengan bertatap muka langsung dengan mereka di negerinya.
“Jadi kami optimis hadirnya HIP di Jeddah ini membuka selebar-lebarnya pintu ekspor produk hortikultura Indonesia. Kuncinya sudah kita pegang, apalagi pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah menjamin kemudaha pengurusan dokumen ekspor,” tutur dia.
Sementara itu, Dirjen Hortikultura Kementan, Suwandi, memberikan apresiasi terhadap upaya cerdas pihak swasta ini. Kementan berkomitmen untuk mendorong dan memberikan kemudahan para pelaku usaha untuk meningkatkan ekspor.
“Dengan adanya upaya cerdas ini, kami berharap agar petani dan eksportir mengambil manfaat tersedianya House of Indonesia untuk memasuki pasar Timur Tengah,” tegasnya.
“Membuka pasar di Timur Tengah ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk mendorong investasi dan meningkatkn ekspor,” sambung Suwandi.
Nice posts! 🙂
___
Sanny