MEDAN (IndependensI.com) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkesempatan meresmikan ruas jalan tol Kualanamu-Sei Rampah, Jumat (13/10). Ruas tersebut melintasi Bandara Kualanamu-Lubuk Pakam-Teluk Mengkudu-Sei Rampah dan merupakan ruas jalan tol terpanjang di Sumatera mencapai 42 Km.
Rampungnya jalan tol yang dioperasikan oleh PT Jasamarga Kualanamu Tol yang merupakan anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk. ini akan mempersingkat waktu tempuh dari Bandara Kualanamu menuJokju Sei Rampah, sehingga diharapkan juga dapat mengurai kepadatan pada jalan nasional. “Jika jalan tol semua telah tersambung, maka diharapkan dapat menurunkan biaya operasional pengiriman barang dan jasa. Penurunan biaya operasional berdampak pada penurunan harga barang, dengan begitu dapat meningkatkan daya saing,” ujar Jokowi menegaskan.
Jokowi didampingi Menteri BUMN Rini M. Soemarno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi, menambahkan, ruas tol terpanjang di luar Pulau Jawa tersebut dapat berdampak besar bagi proses distribusi barang dan jasa menjadi sangat cepat.
Direktur Utama PT Jasamarga Kualanamu Tol, Agus Suharjanto mengatakan, dengan diresmikannya Seksi Kualanamu-Sei Rampah yang merupakan bagian dari Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, diharapkan memiliki potensi yang besar untuk memperkuat pengembangan wilayah, khususnya untuk mendukung pergerakan dan peningkatan perekonomian di wilayah Sumatera.
“Kami mengucapkan terima terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung proses pembangunan jalan tol Seksi Kualanamu-Sei Rampah, baik dari unsur Pemerintahan, maupun masyarakat sekitar. Diharapkan dengan dioperasikannya jalan tol Kualanamu-Sei Rampah ini dapat berkontribusi positif terhadap pergerakan barang dan jasa yang pada akhirnya berpengaruh pada peningkatan perekonomian di wilayah Sumatera,” kata Agus.
Jalan Tol Kualanamu-Sei Rampah ke depannya akan terkoneksi dengan jalan tol Jasa Marga yang telah beroperasi sebelumnya, yaitu Jalan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa, dimana titik pertemuan antar dua jalan tol tersebut adalah di Tanjung Morawa. Untuk mensosialisasikan Ruas Jalan Tol Kualanamu-Sei Rampah, Jasa Marga telah menggelar Festival Jalan Tol pada awal bulan Oktober lalu. Dalam kesempatan itu, Jasa Marga sekaligus melakukan sosialisasi dan edukasi terkait penggunaan uang elektronik yang akan diterapkan pada seluruh ruas jalan tol di Indonesia mulai Oktober 2017.
Alih Profesi
Sementara itu dalam kesempatan, PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyiapkan Program Alih Profesi untuk karyawan yang tidak lagi bertugas di gerbang tol. Hal ini merupakan antisipasi khususnya terkait strategi untuk kelanjutan pekerjaan karyawannya yang bertugas di gerbang tol. Sebagai sebuah perusahaan BUMN, yang mengemban misi “agent of development” Jasa Marga menghindari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Untuk itu, sebagai solusi Jasa Marga menyiapkan program A-Life (Alih Profesi) kepada karyawan-karyawan yang terkena dampak dari kebijakan elektronifikasi ini. “Program A-Life merupakan program pengalihan pekerjaan atau perubahan jalur karir ke bidang yang berbeda dengan bidang sebelumnya. Program ini bertujuan memberi kesempatan kepada Karyawan untuk mengembangkan dan menambah pengalaman baru sesuai dengan kemampuan dan minat Karyawan,” ujar Direktur SDM & Umum PT Jasa Marga, Kushartanto Koeswiranto melalui rilisnya, Jumat (13/10).
Kushartanto melajutkan, terdapat dua pilihan alih profesi yang ditawarkan, yakni alih profesi ke unit kerja / anak perusahaan yang ada di dalam lingkup Jasa Marga Group. Kemudian alih profesi menjadi wirausaha. Untuk alih profesi ke Jasa Marga Group, perusahaan menyiapkan alternatif: tetap di cabang di lingkungan Jasa Marga atau pindah tugas ke anak perusahaan. Sejalan dengan ekspansi bisnisnya saat ini, Jasa Marga aktif mengembangkan jalan tol baru di bawah anak perusahaan dan bidang usaha lain yang mendukung bisnis inti Jasa Marga.
Dalam tiga tahun kedepan Jasa Marga menargetkan akan mengoperasikan 600 Km jalan tol baru. Jasa Marga juga aktif mengembangkan anak perusahaan, seperti Jasa Marga Toll Operations, Jasa Marga Maintenance Service, Jasa Marga Properti, Jasa Marga Rest Area, dll. Hingga saat ini telah tersedia 900 posisi baru di Jasa Marga Group yang dapat diisi oleh Karyawan yang melakukan alih profesi. Pendaftar untuk posisi baru tersebut saat ini sudah mencapai 586 orang, Jumat (13/10). Bagi karyawan yang akan alih profesi ke posisi baru di unit kerja lain tersebut, akan diberikan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi, dan dilanjutkan dengan program magang, sebelum ditempatkan di unit kerja baru.
Sedangkan untuk alih profesi menjadi wirausaha, Jasa Marga akan memberikan pelatihan wirausaha yang nantinya diarahkan dapat menjadi wirausaha mandiri, atau wirausaha dengan dukungan Jasa Marga Group, misalnya dengan memfasilitasi outlet usaha di rest area-rest area yang dimiliki Jasa Marga Group. Rangkaian program A-Life dan pelatihan bagi para karyawan merupakan upaya Jasa Marga dalam bertransformasi sejalan dengan perubahan teknologi. Maka dari itu, diperlukan kompetensi baru dalam mengawal revolusi teknologi yang tengah terjadi di era sekarang.
Kushartanto menambahkan, program pelatihan dan peningkatan kompetensi ini dilakukan melalui Jasa Marga Learning Institute (JMLI), sebagai pusat pendidikan dan pelatihan bagi karyawan Jasa Marga. Dengan program A-Life, kompetensi para karyawan akan meningkat dan dapat menyesuaikan dengan sistem bisnis yang bertransformasi menjadi digital base. Sosialisasi dan pelaksanaan program alih profesi ini juga dilakukan manajemen Jasa Marga dengan melibatkan secara penuh pihak Serikat Karyawan Jasa Marga (SKJM), sebagai mitra manajemen, dalam kerangka membangun hubungan industrial yang harmonis di lingkungan perusahaan.