Sinyal Pensiun Dini Kapolri, Benarkah Budi Waseso Disiapkan Pengganti Tito?

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang memilih  pensiun dini sebelum habis masa jabatannya tahun 2022 mendatang di sela acara HUT Bhayangkara ke-71 sangat menarik dicermati. Pernyataan itu sangat mengejutkan sekaligus menimbulkan spekulasi liar di beberapa kalangan pengamat. Tidak ada angin dan tidak ada hujan kok tiba-tiba Kapolri menyatakan akan pensiun dini?

Sejauh ini, sebagian besar masyarakat menilai Kapolri Jenderal Tito Karnavian adalah orang hebat, mampu menyelesaikan masalah-masalah genting, dan selama ini menunjukkan sikap seorang pemimpin yang tegas dan bijaksana. Di masa kepemimpinan Tito Karnavian ini pula, institusi kepolisian semakin dihormati dan disegani, sekaligus juga diapresiasi masyarakat, meski masih ada internalnya yang  “bolong-bolong”, yang harus dibenahi sana sini.

Karena itu, ketika Kapolri tiba-tiba menyatakan akan pensiun dini, jelas banyak yang kaget dan menimbulkan berbagai spekulasi. Ada apa dengan Jenderal Tito Karnavian? Apakah ada tekanan kuat yang membuat posisinya terancam? Apakah ada tugas berat yang bertentangan dengan nuraninya, sehingga Tito memilih pensiun dini?

Masih banyak pertanyaan yang patut diajukan kepada Tito Karnavian, karena sikap ini sangat langka. Selama ini, yang ada, banyak orang berambisi  menjadi pejabat, bahkan melakukan apa saja asal bisa menjadi pejabat di negeri ini. Tidak peduli melanggar etika, moral, bahkan undang-undang asal bisa menjadi pejabat. Intinya, menghalalkan segala cara demi sebuah kekuasaan.

Kembali kepada pernyataan Kapolri yang ingin pensiun dini, kita pun menjadi semakin penasaran. Ketika menyampaikan pernyataan akan pensiun dini, Tito Karnavian mengaku pekerjaannya memiliki stress tingkat tinggi. Oleh karena itu, Tito Karnavian mengaku akan pensiun dini, meski masa jabatannya baru berakhir tahun 2022 mendatang.

Selama ini, tekanan terhadap Kapolri jelas banyak, terutama dari pihak-pihak yang intolensi atau kaum radikal. Ada banyak bom, termasuk bom panci di Jawa Barat. Kemudian, menangani berbagai aksi demo berjilid yang dilakukan organisasi massa Islam seperti Front Pembela Islam (FPI), Forum Umat Islam (FUI) ataupun Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) dan ormas lainnya.

Dibutuhkan sebuah keberanian dan kesigapan tingkat tinggi agar tidak salah langkah. Aparat kepolisian berada di garis paling depan untuk menangani berbagai masalah-masalah sensitif tersebut, supaya situasi bangsa dan negara tetap aman dan kondusif. Masa-masa genting selalu muncul dan aparat kepolisian harus bersikap tegas dan netral.

Tudingan buruk terhadap Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan jajaran kepolisian oleh kaum intoleransi dan kaum radikal sangat parah. Banyak fitnah, bahkan ancaman fisik pun dialami jajaran kepolisian karena aparat kepolisian sangat tegas menindak siapapun yang melanggar undang-undang seperti teroris, radikalis, antitoleransi, mafia dan lainnya.

Ke depan ini, tantangan jajaran kepolisian  tentu sangat berat, apalagi menghadapi Pilkada Serentak 2018 di berbagai Provinsi di Indonesia serta Pemilu Presiden 2019 yang kian mendekat. Ketika Pilkada DKI Jakarta saja persoalan begitu rumitnya dihadapi aparat kepolisian. Di daerah lain diyakini tidak akan seberat pilkada DKI. Namun demikian tidak bisa dianggap enteng.

Kita hanya bisa menduga bahwa keputusan Kapolri Jenderal Tito Karnavian merencanakan pensiun dini karena banyaknya factor, termasuk beratnya pekerjaan yang harus dilakukan dan juga tekanan yang dating tersebut. Namun berdasarkan informasi yang diperoleh Independensi.com dari sumber yang sangat dekat dengan kekuasaan menyebutkan bahwa Jenderal Tito Karnavian dalam waktu dekat akan diganti.

Pernyataan Tito Karnavian akan pensiun dini itu merupakan sinyal bahwa jabatan Kapolri akan segera berganti. Konon, kabarnya jabatan Kapolri akan diserahterimakan dalam waktu dekat kepada Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Drs Budi Waseso. Komjen Budi Waseso dinilai seorang pemberani dan tegas. Hal itu sudah dibuktikan dalam menangani permasalahan narkotika di dalam negeri. Budi Waseso disebut-sebut  mampu melanjutkan reformasi di jajaran Kepolisian ke arah yang sesuai dengan diharapkan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Menurut sumber tersebut, Presiden Joko Widodo sudah setuju dan pergantian itu akan dilakukan dalam waktu dekat. Benarkah demikian?  Waktu juga yang akan membuktikan. (IndependensI.com/Kris Kaban)