Komunitas Tionghoa Karimun Gelar Pengobatan Gratis

Loading

KARIMUN, KEPRI (IndependensI.com) – Sebuah komunitas yang bergabung dalam Yayasan warga Tionghoa, Vihara Buddha Diepa, menggelar pengobatan tradisional akupuntur gratis di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. “Ya pengobatan gratis ini lebih kepada pengobatan tradisional seperti akupuntur, pijat dan pemeriksaan kesehatan tradisional,” kata Ketua Yayasan Vihara Buddha Diepa Kabupaten Karimun, Liang Piu di Tanjung Balai Karimun, Minggu (16/7/2017).

Pengobatan gratis yang digelar selama dua hari sejak Sabtu (15/7/2017) itu, merupakan wujud peran serta warga Tionghoa untuk mengabdi kepada bangsa dan negara.

Pengobatan gratis itu hanya melayani beberapa jenis penyakit yang dapat ditangani tim medis secara langsung, yakni penyakit luar seperti luka, THT (telinga hidung tenggorokan), kulit, dan penyakit ringan lainnya, penyakit pemeriksaan kolesterol, tekanan darah tinggi, dan asam urat.

Sedangkan untuk penyakit yang membutuhkan perawatan intensif, kata dia, tidak dapat dilayani dan disarankan berobat ke rumah sakit terdekat.

Dalam kegiatan itu, panitia mendatangkan 18 orang ahli pengobatan tradisional dari Singapura, dibantu dengan tenaga medis dari Kodim 0317/Karimun, Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tanjung Balai Karimun dan Polres Karimun. “Target warga yang berobat dalam pengobatan kali ini, sebanyak-banyaknya, ” kata Liang Piu.

Sementara itu, Bupati Karimun, Aunur Rafiq mengapresiasi kegiatan itu.

Menurut dia, warga Tionghoa di Kabupaten Karimun memiliki peran dalam pembangunan dan menjaga keamanan dan kenyamaanan bersama. Masyarakat Karimun secara umum tidak pernah membeda-bedakan dalam pergaulan dan hal lainnya. “Terlebih dalam menolong sesama masyarakat Karimun, vihara-vihara di Karimun ini selalu menggelar program sosial. Hal ini tentunya sangat membantu pemerintah daerah,” katanya sebagaimana dikutip dari Antara.

Dia juga mengimbau kepada masyarakat agar memeriahkan bakti sosial dengan datang dan memeriksakan kesehatan diri. “Kesehatan sangat penting, lebih baik mencegah daripada mengobati. Saya sangat berterimakasih sekali kepada tim ahli pengobatan tradisional dari Singapura, semoga kita dapat bertemu lagi,” tuturnya.

Pengobatan gratis itu juga mendapat kesan yang positif bagi masyarakat sekitar.

Menurut warga Teluk Air, Tahar, pengobatan gratis membantu masyarakat, terlebih penanganan pengobatan yang disediakan tergolong elit yang biasanya hanya dapat dijangkau masyarakat berkemampuan. “Kali ini semua orang bisa merasakan pengobatan mahal, tidak perlu ke Singapura untuk berobat,” kata Tahar.

Tahar berharap pengobatan serupa dapat digelar oleh elemen masyarakat atau lembaga lainnya. “Terlebih bagi masyarakat tidak mampu, pengobatan seperti ini kalau dapat tiap bulan sekali, ” ujarnya.