Direktur Akper Husada Karya Jaya, Egeria Dorina Sitorus S.Kep, M.Kes (kiri) dan Ketua Yayasan Akper Husada Karya Jaya, Rudyono Darsono (kanan) mengapit dua siswa baru dalam acara Perkenalan Kehidupan Kampus Bagi Siswa Baru (PKKBSB) Akper Husada Karya Jaya di Aula Universitas 17 Agustus 1945 (UTA'45) Jakarta, Senin (4/9/2017).

Mahasiswa Wajib Kuasai “Public Speaking”

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) –  Mahasiswa wajib  menguasai keahlian public speaking, jago berdebat serta berani mempertahankan kebenaran.  Dalam era persaingan dan kemajuan teknologi seperti sekarang mahasiswa harus mampu menyuarakan kebenaran serta tidak mudah terprovokasi.  Hal itu disampaikan Ketua Yayasan Akper Husada Karya Jaya, Rudyono Darsono dalam acara Pembukaan Perkenalan Kehidupan Kampus Bagi Siswa Baru Akper Husada Karya Jaya di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Senin (4/9/2017).

Perkenalan Kehidupan Kampus Bagi Siswa Baru (PKKBSB) wajib diikuti setiap mahasiswa/mahasiswi Akper Husada Karya Jaya. Pada tahun akademik 2017/2018 kegiatan PKKBSB diikuti sekitar 53 orang. Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Akper Husada Karya Jaya, Egeria Dorina Sitorus S.Kep. M.Kes., Pembantu Direktur I, Labora Sitinjak S.Kp, M.Kep, Pembantu Direktur II Rosita M. Lubis, MA, M.Kes dan Pembantu Direktur III, Rizky Pebrian Pratama, S.Kep, M.Kes.

Ketua Yayasan Akper Husada Karya Jaya, Rudyono Darsono (tengah), Egeria Dorina Sitorus S.Kep, M.Kes (kanan) dan Pembantu Direktur III, Rizky Pebrian Pratama S.Kep, M.Kes (kiri)

Menurut Rudyono, kalau di Amerika Serikat setiap siswa wajib menguasai public speaking (keahlian berbicara di depan umum), berdebat  dan mampu mempertahankan kebenaran. Karena itu, orang Amerika tidak akan mudah terprovokasi dan juga gampang termakan berita hoax. Beda sekali dengan kondisi  psikologis masyarakat di Indonesia, di mana banyak orang dengan mudah terhasut hanya karena berita  di medsos. “Padahal beritanya  belum tentu benar atau hoax,” kata Rudyono.

Menurut Rudyono, generasi muda harus bangkit untuk menyatakan kebenaran agar bangsa ini bisa keluar dari multikrisis. Terlalu banyak pihak-pihak yang mengganggu di negeri ini, termasuk menyebarkan berita-berita hoax atau ujaran kebencian. Dampak dari berita-berita hoax sangat merusak persaudaran, kerukunan sesama anak bangsa, bahkan bisa merusak kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Padahal, seharusnya kita sebagai anak bangsa bisa hidup rukun, damai, saling peduli dan tolong menolong.  Karena itu tidak hidup rukun, maka bangsa kita tidak maju-maju dan orang-orang tertentu yang menikmati kekayaan bangsa Indonesia. Seharusnya, kalau bangsa ini bisa hidup rukun dan damai, maka kesejahteraan rakyat bisa cepat ditingkatkan.

Dalam kesempatan itu, Rudyono juga mengingatkan mahasiswa agar focus dan memiliki mimpi untuk bisa sukses dan maju. Mahasiswa juga harus menguasai dan menerapkan manajemen yang baik. Prinsip ilmu manajemen Planning, Organizing, Actuating dan Controlling penting dan wajib dikuasai dan diterapkan, sehingga dalam dunia kerja nantinya bisa sukses.

Acara Pembukaan Perkenalan Kehidupan Kampus Bagi Siswa Baru Akper Husada Karya Jaya di kawasan Sunter, Jakarta Utara (foto: Iga Komalasari)

Terkait dengan profesi keperawatan, Rudyono mengingatkan agar mahasiswa/ mahasiswi  Akper Husada Karya Jaya harus terus berbenah agar menjadi lulusan terbaik. Persaingan ke depan akan semakin ketat. “Sesuai motto excellency with caring harus menjadi pedoman bagi setiap mahasiswa/mahasiswi Akper Husada Karya Jaya,” kata Rudyono. (kbn)

 

 

 

 

One comment

Comments are closed.