Para pekerja tengah bekerja mempersiapkan reklame Asian Games 2018. (Dok/Ist)

Pelatnas Asian Games Mulai Januari 2018

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Dewan Pelaksana Program Indonesia Emas (Prima) memprogramkan pemusatan pelatihan nasional untuk 40 cabang olahraga mulai Januari 2018 menyusul penyusunan strategi utama target prestasi Indonesia dalam Asian Games. “Kami tidak ingin mengubah program yang telah berjalan saat ini dan lebih memfokuskan pada program mulai Januari sesuai tahun anggaran 2018. Pada Januari harus ada surat keputusan baru yang berlaku untuk tahun anggaran itu,” kata Ketua Dewan Pelaksana Prima, Raden Isnanta yang dikutip Antara, Selasa (26/9).

Dewan Pelaksana Prima, lanjut Isnanta, masih menyusun strategi Prima jelang Asian Games dengan meminta masukan dari para atlet, pengurus cabang-cabang olahraga, dan pengurus Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima). “Kami ingin membuat pelatihan yang terpusat dan tidak terpencar-pencar seperti saat ini. Kami masih mempertimbangkan lokasi pelatnas untuk Asian Games di lokasi bekas penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional, apakah di Palembang, Sumatera Selatan atau di Bandung, Jawa Barat,” ujar Isnanta yang juga menjabat sebagai Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Lebih jauh Isnanta mengatakan, pemusatan pelatihan nasional dalam satu lokasi bertujuan untuk mengendalikan pelayanan akomodasi dan konsumsi seperti pengawasan makanan dan gizi atlet. Dewan Pelaksana Prima tetap akan mengevaluasi 19 cabang olahraga unggulan Indonesia yang telah ditetapkan Satlak Prima menuju Asian Games 2018. Isnanta menambahkan Dewan Pelaksana Prima bertugas menetapkan kebijakan dan merencanakan program dan anggaran pelatnas, selain fungsi pengawasan dan evaluasi pelaksanaan. Sedangkan Satlak Prima menjadi pelaksana atas rencana itu.

Menpora Imam Nahrawi pada Maret 2017 menunjuk sembilan orang Dewan Pelaksana Prima termasuk Isnanta. Delapan anggota lain adalah Chandra Bakti, K. Inugroho, Surya Dharma, Muddai Madang, Krisna Bayu, Hifni Hasan, Amung Makmun, dan Richard Sambera.