Kementerian PUPR Bangun Dua Embung Penuhi Kebutuhan Air Kota Tarakan

Loading

TARAKAN (IndependensI.com) – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, sekitar 200 ribu jiwa penduduk Kota Tarakan saat ini baru tercukupi kebutuhan air bakunya sekitar 50 persen dari kebutuhan yang ada.

Kota Tarakan dengan luas sekitar 250 km2 yang menjadi bagian dari Provinsi Kalimantan Utara merupakan pulau yang tidak  terdapat sungai besar, sehingga diperlukan banyak embung dan waduk untuk menampung air hujan sebagai sumber penyediaan air baku dan mengantisipasi kekeringan pada saat musim kemarau.

“Kebutuhan air baku di Kota Tarakan sekitar 900 liter/detik dan sejauh ini baru tercukupi sebanyak 400 liter/detik, dari embung-embung yang sudah ada. Di pulau kecil seperti Tarakan kebutuhan airnya tidak bisa mengandalkan air tanah karena terpengaruh air laut sehingga menjadi payau,” ujar Menteri Basuki usai meninjau lokasi pembangunan Embung Rawasari di Kota Tarakan, Sabtu (30/9/2017).

Menurutnya untuk saat ini embung menjadi solusi terbaik untuk memasok kebutuhan air baku di Tarakan, karena curah hujan di Tarakan cukup tinggi sepanjang tahun.  “Setiap tahun ada hujan meski tidak tiap hari karena Tarakan berhadapan dengan laut lepas,” jelas Menteri Basuki.

Ia mengungkapkan, untuk menambah pasokan kebutuhan air baku di Kota Tarakan sebesar 250 liter/detik, Kementerian PUPR saat ini tengah membangun dua embung baru yakni Embung Rawasari dan Embung Indulung beserta jaringan pipa air baku Indulung Kota Tarakan sepanjang 11 km, yang keduanya ditargetkan selesai pada 2018.

Pembangunan Embung Rawasari melalui Dana anggaran Kementerian PUPR yang dilakukan sejak tahun 2016 lalu, kini sudah memasuki tahap dua. Total biaya pembangunannya mencapai Rp 54 miliar dan ditargetkan bisa selesai sesuai rencana pada 2018.

“Pengerjaan Embung Rawasari berkapasitas 100 liter/detik dikerjakan selama tiga tahap, sejak tahun 2016. Saat ini sudah masuk tahap kedua dan targetnya akan selesai akhir 2018,” ungkap Menteri Basuki.

Embung Rawasari yang dibangun di Kelurahan Karang Harapan tersebut akan memiliki luas area genangan seluas 3,22 hektar dengan kapasitas tampung sebesar 112 ribu m3.

Tahun ini juga sedang dibangun Embung Indulung serta pembangunan jaringan pipa air baku, 2 unit pompa, genset, pos jaga dan bangunan pelengkap lainnya. Pipa berdiameter 60 cm akan dipasang sepanjang 11 km dari Sungai Indulung yang kemudian ditampung di Embung dan disalurkan dengan bantuan 2 unit pompa berkapasitas 150 liter/detik untuk melayani air baku di 3 kelurahan yaitu Kelurahan Kampung Satu Kecamatan Tarakan Tengah,  Kelurahan Pantai Amal dan Kelurahan Kampung Enam di Kecamatan Tarakan Timur.

Total biaya pembangunan embung, intake dan jaringan pipa Indulung mencapai Rp 168 miliar. Embung dengan luas genangan sebesar 2,62 hektar ini memiliki tampungan efektif mencapai 123 ribu m3.

“Progresnya untuk tahun ini sekitar 70 persen. Pembangunan kedua embung tersebut untuk mengoptimalkan potensi air yang ada di Kota Tarakan sehingga cakupan pelayanan meningkat hingga 70-75%, utamanya untuk memenuhi kebutuhan air baku domestik dan industri,” kata Menteri Basuki.

Turut hadir dalam kunjungan tersebut diantaranya Walikota Tarakan Sofian Raga, Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air Kementerian PUPR Imam Santoso, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Sri Hartoyo, Direktur Pengembangan Jaringan Jalan Ditjen Bina Marga Rachman Arief Dienaputra, Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Ditjen Cipta Karya Dwityo Akoro Soeranto, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XII Timbul Manahan Pasaribu, Kepala BWS Kalimantan III Anang Muchlis, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja. Geliat Pembangunan Jalan Meningkatkan Konektivitas Labuan Bajo dan Pontianak