Pulau Seram Mulai Dilirik Investor Kembangkan Pertanian

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) –  Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi Pertanian, Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro mengatakan, investor luar mulai melirik Pulau Seram Barat untuk mengembangkan potensi pertanian.  Senin (29/11/2017)

Hal tersebut disampaikan Syukur pada  pertemuan antara Bupati Seram Barat dengan Mr. Shiva  dari PT. Hermes,  Prof Habe dan P. Andi mewakili  PT Ultratek serta Pak Jed  dari PT. Majestik Indonesia yang membahas tentang potensi, peluang dan insentif berinvestasi  di Kabupaten Seram Barat.

Dalam pertemuan tersebut Bupati memaparkan potensi Sumber daya alam Seram Barat yang  masih tersimpan rapi sehingga sangat berpotensi untuk investasi. Komoditas pertanian yang diunggulkan diantaranya kelapa, jagung, peternakan sapi cengkeh, pala, coklat, bawang merah dan komoditas perikanan yang melimpah.

Selain pertanian dan perikanan, Seram Barat juga memiliki potensi  pertambangan mangan, nikel dan emas.

Walaupun berlimpah sumber daya alam, Kabupaten seram barat masih kesulitan dalam hal pemasaran, serta kurangnya lapangan pekerjaan membuat masyarakat sekitar kurang produktif.

Oleh karena itu Bupati Seram Barat berharap dapat menarik investor untuk berinvestasi di sana.

Mr. Shiva (PT. Hermes) menyampaikan minatnya untuk mengembangkan pabrik gula, listri dan etanol berbasis kebun tebu yang terintegrasi dengan jagung di Seram Barat. Sedangkan Prof Habe dan P. Andi (PT Ultratek); berninat berinvestasi di bidang perikanan dan tambang. Sementara Pak Jet (PT Majestic) akan menjajaki kemungkinan berinvestasi dibidang Peternakan Sapi.

Ketiga perusahaan tersebut menyatakan keseriusannya untuk berinvestasi di Kabupaten Seram Barat, ujar Syukur. Menindak lanjuti keseriusannya ketiga perusahàan tersebut dalam waktu singkat, paling lama 2 minggu kedepan, mereka akan mensurvei lokasi untuk memastikan kondisi di lapangan.

Syukur juga mengatakan telah meminta Bupati agar benar-benar konsisten menjamin kepastian berusaha serta kecepatan dan transparansi dalam proses perijinan  nantinya.

“Tim dari Kementerian Pertanian akan terus memantau dan mengawal proses tersebut sampai terealisasi”, pungkas Syukur