Kementerian PUPR Beri Dukungan Infrastruktur Tingkatkan Kualitas Hidup Masyrakat Asmat

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Kabupaten Asmat memiliki wilayah yang  terbagi dalam 23 distrik dan hampir semua wilayahnya terdiri dari rawa – rawa. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Memberikan dukungan infrastruktur  untuk mengatasi kejadian luar biasa Asmat.

Untuk Mengatasi dan memberikan solusi yang cepat KLB Asmat, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengirimkan tim yang dipimpin Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto untuk meninjau langsung ke 6 Distrik di Kabupaten Asmat.

Untuk tim dari Kementerian PUPR yang diterjunkan langsung  ke Kabupaten Asmat antara lain Bina Marga, Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Penyediaan Perumahan, “untuk menangani permasalahan kemiskinan dan kesehatan di Asmat, adalah ketersediaan infrastruktur”, jelas Arie dalam keterangan Kepada para wartawan di press room gedung utama Kementerian PUPR, Kamis (08/02/2018).

“Kementerian PUPR telah menyiapkan sejumlah solusi pembangunan infrastruktur karena kondisi di kabupaten Asmat memiliki masalah keterbatasan infrastruktur  baik dari Perumahan yang layak, Sarana Air Bersih, Sanitasi maupun akses jalan menuju Puskesmas atau ke Posyandu yang perlu di siapkan”, lanjut Arie.

Arie menambahkan, kondisi geografis yang didominasi rawa dan ketersediaan air bersih menjadi dua faktor utama yang menjadi permasalahan di Asmat. “Di sana sulit dapat air, karena endapan sedimennya rata-rata 200 meter. Di sana memang ada satu sumur bor tapi airnya payau,” ujar Arie.

Oleh sebab itu, untuk menangani hal ini, pihaknya akan memanfaatkan curah hujan yang memang tinggi di wilayah tersebut. Air hujan akan ditampung untuk digunakan kebutuhan sehari-hari.

“Di sana curah hujan cukup tinggi 4.000 milimeter per tahun. Bulan kering hanya tiga bulan, sisanya bulan basah. Hanya ada satu tantangan, air hujan itu miskin mineral, bagaimana supaya dia sehat,” tambah Arie.

Selain itu, saat kondisi rawa sedang pasang, maka akan ada ombak besar yang membuat akses keluar dari kabupaten tersebut tertutup. Masyarakat akan terisolasi. Oleh sebab itu pihaknya akan membangun prasarana yakni jembatan layang, sehingga akses tidak terganggu oleh pasang.

“Tugas utama Kementerian PUPR dalam perbaikan kondisi di Asmat adalah untuk mendorong ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang kesehatan lingkungan, air bersih yang memadai, sanitasi, hingga konektivitas dengan kabupaten lain,” pungkas Arie.

Sementara Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Dwityo Akoro Soeranto menambahkan, yang tidak kalah  penting juga bagaimana infrastruktur yang dibangun  ini bisa bertahan. Oleh karena itu juga, kami menyiapkan tenaga pendamping dan melakukan pendampingan selama maksimal 2 tahun kedepan, agar nantinya warga stempat dapat mengoperasikan semua infrastruktur yang telah kita bangun.