Siswanto Rusdi, Direktur The National Maritime Institute (Namarin)

Keseriusan Pelindo III Akuisisi Terminal Petikemas Surabaya Dipertanyakan

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Pengamat maritim yang juga Direktur Namarin Siswanto Rusdi mempertanyakan keseriusan Pelindo III dalam mengakhiri kerjasama dengan Dubai Port World dalam pengelolaan Terminal Petikemas Surabaya.  Pertanyaan itu dilontarkan Rusdi mengingat perjanjian kerjasama antara Pelindo III dengan Dubai Port World akan berakhir pada April 2019 mendatang.  Hingga saat ini Rusdi belum melihat upaya Pelindo III dalam memutus hubungan pengelolaan Terminal Petikemas Surabaya yang sebagian sahamnya dimiliki oleh asing tersebut.
Rusdi menambahkan Dubai Port World sendiri sudah menyatakan bakal menarik diri dari Terminal Petikemas Surabaya sebagaimana pernyataan Chairman and CEO DP World Group Sultan Ahmed Bin Sulayem di beberapa media beberapa waktu lalu.  Terlebih, pihak Pelindo III juga merespon akan mengelola Terminal Petikemas Surabaya secara mandiri.  Menurutnya hal itu bisa menjadi alasan Pelindo III untuk segera mempercepat proses pengambil alihan terminal yang pada tahun 1999 lalu sahamnya dijual ke asing.
“Kami berharap Terminal Petikemas Surabaya sepenuhnya dapat dikelola oleh Pelindo III untuk mewujudkan visi poros maritim dunia yang didengunkan oleh pemerintahan saat ini,” jelasnya.
Rusdi menampik anggapan jika dirinya tidak mendukung upaya investasi asing di Indonesia.  Menurutnya akan lebih baik jika investasi asing di Indonesia diwujudkan dalam pembangunan fasilitas pelabuhan baru bukan mengakuisisi saham pelabuhan atau terminal yang sudah ada.
Pelindo III jika membutuhkan dana untuk pembangunan maupun pengembangan pelabuhan maka dapat dilakukan dengan menerbitkan obligasi seperti yang pernah dilakukan perseroan tahun 2014 lalu.
Selama 20 tahun bermitra dengan Dubai Port World dirasa cukup bagi Pelindo III untuk mempelajari model bisnis kepelabuhanan dan menerapkannya untuk mengelola Terminal Petikemas Surabaya dan terminal pelabuhan lainnya secara mandiri termasuk di Terminal Teluk Lamong.
“Saya rasa Pelindo III mampu terlebih teknologi saat ini sudah berkembang dan mudah dipelajari.  Pelindo III dapat memanfaatkan Terminal Petikemas Surabaya dan Terminal Teluk Lamong untuk mendukung program-program pemerintah di bidang kemaritiman,” ujarnya.
Sebelumnya PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) memperkirakan pengakhiran kerja sama antara perseroan dengan Dubai Port World di PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) bisa rampung pada Januari 2018. Kedua belah pihak bakal segera meneken perjanjian jual beli syarat di mana Pelindo III akan membeli 49% saham DP World di TPS. Direktur Utama Pelindo III, IGN Askhara Danadiputra mengatakan perseroan dengan DP World telah sepakat untuk tidak melanjutkan kerja sama di TPS yang akan berakhir pada April 2019. Oleh karena itu, Pelindo III akan membeli kembali saham di TPS yang dilepas pada 1999 lalu.
DP World juga telah menyatakan, bahwa pihaknya tidak akan memperbarui kontraknya di Indonesia setelah gagal menyetujui persyaratan perpanjangan dengan pemerintah. Operator pelabuhan yang didukung pemerintah Dubai adalah pemegang saham 49% di PT Terminal Petikemas Surabaya di Indonesia, yang terletak di utara Jawa, dan 51% lainnya dimiliki oleh Korporasi Pelabuhan Indonesia. Chairman dan CEO DP World Group Sultan Ahmed bin Sulaymen mengatakan, pihaknya tidak mampu memenuhi persyaratan pembaharuan kontrak operasional yang telah ditawarkan.