Kementerian PUPR Rehabilitasi Jembatan Ampera Palembang

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan rehabilitasi Jembatan Ampera sebagai bagian penanganan berkala untuk mempertahankan fungsi dan keamanan jembatan. Jembatan Ampera yang dibangun tahun 1962 dan selesai tahun 1965 tersebut memiliki panjang 1.177 meter dan lebar 22 meter. Jembatan Ampera telah menjadi ikon Kota Pelambang dan menjadi daya tarik bagi wisatawan asing maupun domestik.

Rehabilitasi jembatan berupa perbaikan atap pylon, perkuatan struktur plat lantai, pengecatan rangka  jembatan, penambahan tinggi pagar jembatan, dan penataan trotoar di kanan dan kiri jembatan dilengkapi tempat sampah, kursi dan lampu taman. Penataan trotoar dilakukan hingga di depan Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin yang berada tidak jauh dari jembatan.

Disamping rehabilitasi konstruksi jembatan, Kementerian PUPR meningkatkan aspek artistik jembatan dengan memasang jam analog seberat sekitar 200 Kg dengan diameter 5,5 meter yang ditempatkan pada menara jembatan, baik yang ada di sisi ilir dan ulu. Hal ini akan menambah keindahan Kota Palembang yang bersama Jakarta akan menjadi kota penyelenggara Asian Games ke-18 tahun 2018.

Jembatan Ampera memiliki kekhasan karena bentang tengahnya dapat diangkat untuk lalu lintas kapal, meski saat ini sudah tidak difungsikan lagi. “Pembangunan jembatan disamping memperhatikan fungsinya, juga ditambah ornamen budaya setempat, sehingga menjadi lebih bagus,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.

Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VI (Sumsel – Babel dan Lampung) Ditjen Bina Marga menargetkan untuk penataan trotoar, pemasangan jam dan pengecatan akan selesai pada akhir Juli 2018. Dengan demikian kondisinya sudah rapi pada saat kontingen olahraga dari berbagai negara tiba di Palembang.

Sementara untuk perbaikan atap pylon serta perkuatan lantai jembatan akan dilakukan usai Asian Games ke-18. Rehabilitasi Jembatan Ampera akan rampung seluruhnya pada November 2018. Nilai kontrak pekerjaan ini sebesar Rp 17,7 miliar dengan kontraktor pelaksana PT. Ricky Kencana Sukses Mandiri.

Kementerian PUPR mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama menjaga dan merawat Jembatan Ampera salah satunya dengan tidak melakukan tindakan vandalisme atau membuat coretan dinding (grafiti) pada struktur jembatan.