George Gandranata (Foto: Dokumentasi)

Seberat Apa Pun Rintangan, Tetap Ada Peluang

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Harus diakui bahwa tugas yang dihadapi oleh tim golf kit di Asian Games XVIII, yang mulai dipertandingkan pada Kamis (23/8/2018) hingga Minggu (26/8/2018) di Pondok Indah Golf Club, memang berat.
Sebagai cabang olahraga yang dipertandingkan juga di Olimpiade, format atau nomor yang dipertandingkan hanya dua: nomor perorangan dan beregu putra-putri.
Berbeda dengan cabor golf yang dipertandingkan di tingkat nasional (PON), selain mempertandingkan nomor individu dan beregu putra-putri, juga dipertandingkan nomor foursome putra-putri dan mix foursome.
Sehingga, andaikata ada tim golf golf yang gagal memperebutkan medali di nomor individu dan beregu putra-putri, ofisial dari daerah asal atlet tersebut masih bisa berharap bahwa atlet binaannya ada harapan untuk memperoleh medali dari nomor foursome putra-putri dan mix foursome.
Demikian rangkuman percakapan independensi.com dengan para stake holder pergolfan di Indonesia saat ditanya mengenai tantangan dan peluang timnas golf kita yang akan berlaga di Asian Games XVIII.
Harus diakui bahwa tantangan dan tugas tim golf kita memang berat. Tapi peluang untuk merebut medali masih tetap ada. “Bukankah tidak ada yang mustahil bagi orang beriman, yang percaya bahwa apa pun yang terjadi di dunia ini adalah Tuhan yang Mahakuasa yang mengatur?!” ujar salah seorang stake holder pergolfan nasional yang mohon kepada independensi.com agar namanya jangan disebut.
“Peluang selalu ada, Mas …,” kata Wahyu “Uke” Hendarman, pengamat dan komentator golf yang wajahnya sering menghiasi layar televisi bila ada kejuaraan golf tingkat internasional yang digelar di Indonesia. “Tapi mereka harus bisa bermain lebih baik lagi dari waktu mereka tampil di Indonesia Open terakhir, karena pemain dari negara lain pun bagus-bagus permainannya,” tambah Uke.
Wahyu Hendarman
Seperti diketahui pada Indonesia Open Juli lalu di Pondok Indah Golf Club, Almay Rayhan Yaquta — salah seorang anggota timnas golf untuk Asian Games XVIII — berhasil keluar sebagai juara Lowest Amateur dengan membukukan total skor 2 under selama empat hari.
Sementara Ribka Vania — salah seorang pegolf putri untuk Asian Games XVIII — berhasil merebut gelar juara pada annual event Malaysia Ladies Amateur Open 2018 di Malaysia pada 1 — 3 Agustus lalu.
“Kabarnya, kalau saya tidak salah, pemain amatir nomor 1 dari Korea saat ini pun akan tampil membela negaranya di Asian Games kali ini,” tambah Uke. “Dan by the way peluang emas mungkin bisa diperoleh dari perorangan putra, peluang perak dari beregu putra dan perorangan putri, sementara peluang perunggu dari beregu putri dan perorangan putra,” ungkap Uke saat independensi.com menanyakan peluang perolehan medali baik di timas putra maupun timnas golf putri.
Optimisme juga dirasakan oleh Retno Sudjasmin — salah seorang pegolf putri nasional dari DKI Jakarta yang saat ini menjadi salah seorang pembina di Jakarta Golf Academy, Rawamangun, Jakarta Timur.
Putri mantan Wakasad FX Sudjasmin era Wismoyo Arismunandar menjadi KASAD, itu, mengatakan bahwa tim golf kita memiliki peluang besar untuk merebut medali. “Skill mereka sama dengan bakal calon kompetitor mereka. Tinggal bagaimana timnas mengawali pertandingan dan mengakhirinya dengan baik. Tentu saja mental adik-adik harus kuat dan bisa menjaga stamina,” kata Retno, yang telah berkeluarga dan dikaruniai seorang putra tersebut, menegaskan.
Dalam olahraga apa pun mental dan stamina adalah dua aspek yang sangat menentukan seorang atlet akan berhasil atau tidak merebut gelar juara. “Dan, Naraajie, Jonathan, Kevin dan Almay merupakan tim yang kuat … Mental mereka pun telah teruji … paling tidak dalam try in di ajang Indonesia Golf Tour (IGT) mereka bisa mengalahkan pemain pro,” kata George Gandranata. “Demikian juga dengan timnas golf putri seperti Mela, Vani dan Ribka.”
Lebih lanjut George Gandranata — salah satu pro terbaik di Indonesia —- mengungkapkan bahwa peluang timnas sungguh sangat bagus, dan itu adalah berkat bimbingan dua pelatih asing David dan Lawrie, dua pelatih asing dari Australia yang, selama membimbing timnas golf untuk Asian Games 2018 mereka didampingi pelatih nasional Alga Topan.
“Semoga mereka dapat menyumbangkan medali untuk kontingen Indonesia,” kata George.
Dan, Retno Sudjasmin menambahkan, kiranya ajang Asian Games kali ini mengobarkan semangat Naraajie, Jonathan, Kevin dan Almay serta Vani, Mela dan Ribka untuk menggapai puncak kesuksesan dengan merebut medali emas. “Sudah waktunya timnas menunjukkan kemampuan mereka di mata dunia untuk mengharumkan nama Indonesia,” kata Retno Sudjasmin mengakhiri perbincangan dengan independensi.com. Jayalah golf Indonesia! (Toto Prawoto)