Kondisi di Jalan tol Jakarta- Cikempek yang kendaraannya sangat padat. (ist)

16 Hektare Lahan Kota Bekasi Untuk Jalan Tol Japek II Sisi Selatan

Loading

BEKASI (IndependensI.com)- Lahan yang digunakan untuk proyek pembangunan Tol Jakarta-Cikampek II Sisi Selatan di Kota Bekasi, Jawa Barat, diperkirakan sekitar 16 hektare. Lahan itu milik warga di Kecamatan Bantargebang.

Kita perkirakan sekitar 16 hektare lahan tersebut saat ini tercatat dimiliki 456 warga di Kelurahan Bantargebang, Kelurahan Sumurbatu dan Kelurahan Cikiwul, ujar  Sekretaris Camat Bantargebang, Riadi Endra Lesmana.

Hal itu diungkapkannya dalam acara sosialisasi proyek strategis nasional pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Sisi Selatan di Perumahan Vida, Bantargebang, Kamis (11/10/2018).

Endra menyebutkan,  kegiatan tersebut berisi tentang sosialisasi rencana pengadaan tanah dalam rangka pembangunan untuk kepentingan umum proyek strategis nasional Pembangunan Jalan Tol Jakarta Cikampek II Sisi selatan.

Endra mengungkap akan ada pembebasan lahan lanjutan untuk proyek serupa yakni, Jalan Tol Cimanggis-Cibitung yang akan menyasar pembebasan lahan di Kelurahan Sumurbatu. Lahan di wilayahnya yang disasar pembebasan terbagi atas petakan kecil termasuk bangunan rumah dan tempat usaha serta taman.

Di lokasi yang sama, Tim Persiapan Pengadaan Tanah Tol Jakarta-Cikampek II Sisi Selatan, Dede Wahyudin mengatakan proses pengadaan tanah ini tidak semudah menjual tanah kepada tetangga, saudara atau wakaf.

Untuk pengadaan tanah ini ada aturannya, langsung Undang-UndangNomor 2 Tahun 2012 tentang pengadaan tanah bagi kepentingan umum dan Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang pengadaan lahan.

“Kami merujuk pada aturan tersebut, sebab luasan tanah yang dibutuhkan untuk proyek ini lebih dari 5 hektare,” katanya.

Disebutkan, proyek jalan tol berkategori kepentingan umum yang di dalamnya ada 18 kriteria seperti peruntukan bagi sekolah, stasiun kereta, bendungan, lapangan udara, pelabuhan, rumah sakit dan lainnya.

Dikarenakan peruntukan lahan tersebut adalah kepentingan umum, maka ada empat tahapan pengadaan tanah yang harus ditempuh pihaknya bersama instansi terkait.

“Pertama, tahap perencanaan hingga keluar keputusan gubernur, kedua tahapan persiapan dilakukan melalui pengukuran tanah oleh BPN, tahap pelaksanaan hingga tahap penyerahan hasil,” katanya.

Dalam agenda sosialisasi itu, pihaknya memberikan formulir pengisian kepada ratusan warga terdampak pembebasan lahan yang terkait dengan data aset warga berupa benda di atas tanah, benda di bawah tanah dan benda berkaitan dengan tanah.

“Contohnya, harga sebuah warung bisa lebih mahal dari harga sebuah bangunan pos maupun gapura, sebab pada bangunan warung harus dhitung nilai ekonomisnya akibat dampak penghentian usaha,” katanya.

Pihaknya belum mengungkap kapan batas waktu tahapan sosialisasi itu selesai hingga transaksi pembebasan lahan, namun ditargetkan proyek fisik Tol Jakarta-Cikampek II Sisi Selatan mulai berjalan pada kahir
2018.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sosialisasi dilaksanakan di empat wilayah kabupaten dan satu kota yang menjadi lintasan proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Sisi Selatan, mulai dari Sadang Kabupatrn Purwakarta hingga Jatiasih Kota Bekasi. (jonder sihotang)