Seleksi Teknoprener Muda digelar Kemenpora di Malang

Loading

MALANG (IndependensI.com) – Kementerian Pemuda dan Olahraga mengadakan acara prakualifikasi Teknoprener Muda Pemula untuk menyeleksi 5 pemuda pelaku usaha kecil terbaik untuk kategori penerapan inovasi teknologi di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (16/10/2018)

“30 pemuda yang hadir di ruangan ini adalah para pemenang menghadapi situasi dan kondisi saat ini.  Dari yang tadi nya pemuda tidak berdaya menjadi berdaya. Oleh karena itu, kemauan berusaha yang sudah ada menjadi jauh lebih penting dari usaha itu sendiri” kata Faisal Abdullah, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora dalam sambutannya pada kegiatan tersebut di Kota Malang.

Sementara itu, Supadi Kepala Bidang Pemetaan dan Penelusuran Iptek Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas Pemuda Kemenpora mengatakan,
“Sebanyak 30 entreprener muda di Kota Malang berpartisipasi dalam acara Prakualifikasi Teknoprener Muda Pemula yang digelar oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga. Lima peserta terbaik akan dipilih berdasarkan inovasi teknologi yang mereka terapkan dalam bisnis rintisannya dan akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai.”

Dalam sesi sosialisasi kegiatan tersebut, Supadi mengatakan hadiah uang tunai yang disediakan sebesar Rp 8 juta per orang. Hadiah ini merupakan perangsang bagi pengusaha muda pemula di Malang yang telah mendedikasikan diri sebagai entreprener mandiri, berkarakter dan berdaya saing, sesuai amanah Undang-Undang Nomor 40/2009 tentang Kepemudaan.

Dia juga menambahkan bahwa kegiatan seleksi pengusaha muda pemula di Malang tersebut dilaksanakan dengan menggandeng Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Malang, selaku unit kerja di daerah yang membina para pelaku usaha mikro wilayah Kota Malang, termasuk pelaku usaha di kalangan muda yang baru mulai merintis  usahanya.

“Kegiatan ini sangat menekankan pada pentingnya pembudayaan aspek inovasi teknologi pada para pelaku UMKM karena hal inilah yang menjadi kunci bagi penguatan daya saing dan kemandirian UMKM,” kata Supadi.

Ditambahkan pula, setiap peserta diberikan kesempatan mempresentasikan usahanya di depan 3 juri. Lalu juri akan memberikan penilaian seputar inovasi teknologi yang dilakukan, kesiapan dan penguasaan bisnisnya, kelayakan usahanya dalam menghadapi persaingan pasar.

“Kami juga akan memberikan skor yang tinggi, kepada tiap produk yang memiliki daya ungkit lokal, artinya memproduksi sesuatu yang bisa memberdayakan ekonomi lokal. Lima peserta terbaik juga akan mendapatkan pendampingan berupa bisnis klinik oleh narasumber senior di bidangnya,” katanya.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Malang, Tri Widyani Pangestuti, mengatakan, “kami jajaran pemerintah daerah Kota Malang dengan bersinergi dengan pemerintah pusat berkomitmen untuk menjadikan kota malang sebagai kota kreatif dunia. Kami terus mengembangkan ekonomi kerakyatan dan kreatif di kota Malang”

Kegiatan prakualifikasi teknoprener ini dilaksanakan Kemenpora setiap tahun, di mana tahun 2018 ini digelar di empat kabupaten dan kota di Indonesia, yakni Klaten, Malang, Batam dan Menado.