Kanwil VII Pegadaian Optimis Capai Target Laba Persero

Loading

BALI (Independensi.com) – Kantor Wilayah VII PT Pegadaian Denpasar yang membawahi Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur optimis target capaian laba Rp 549 miliar dapat terpenuhi, hal ini terlihat hingga akhir Oktober 2018, sudah tercapai target Rp 533 miliar.

Berkat strategi dan inovasi bererapa produk andalan diyakini dapat mendongkrak portofolio laba hingga tahun mendatang.

Pemimpin Wilayah VII PT Pegadaian Denpasar Nuril Islamiah optimistis mampu melewati target hingga akhir
“Ya, saya optimistis mampu mencapai target. Apalagi, kami mampu meraup laba rata-rata Rp 50 miliar per bulan,” katanya di Legian Beach Festival 2018, Kamis (8/11/2018).

Menurutnya, pendapatan utama datang dari bisnis gadai. Tetapi, produk lain seperti tabungan emas, kepemilikan kendaraan, naik haji, dan lain-lain juga semakin diminati.

Hingga akhir Oktober 2018, Outstanding Loan (OSL) Kanwil VII Pegadaian Denpasar mencapai Rp 3,9 triliun atau mengalami kenaikan 9% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun target OSL tahun ini adalah Rp 4,2 triliun.

Saat ini, Pegadaian Kantor Wilayah (Kanwil) VII memiliki 463 outlet dan sekitar 600 agen yang tersebar di Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) menunjukkan performa bagus dengan memberikan pelayanan dan edukasi kepada masyarakat yang ingin mendapatkan dana dengan mudah.

Tabungan emas misalnya, selain menjadi skema menabung, dana yang telah dikonversi menjadi emas juga bisa dimanfaatkan sewaktu-waktu jika memerlukan pembiayaan.

Dia melanjutkan pihaknya terus melakukan pengembangan pembiayaan selain gadai untuk membantu para pengusaha mikro dan kecil, pelaku usaha kreatif, serta masyarakat lainnya.

Salah satu yang akan ditawarkan adalah Peer-to-Peer (P2P) lending, yakni penyelenggaraan layanan jasa keuangan untuk mempertemukan pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman untuk melakukan perjanjian pinjam meminjam melalui sistem elektronik atau digital.

Nuril menerangkan ini merupakan tren yang mau tidak mau harus diikuti. Oleh karena itu, Pegadaian juga membidik generasi milenial yang sangat familiar dengan perangkat digital. (hidayat)