Pernyataaan Ketua PSI Soal Poligami Cuma Cari Sensasi

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) –  Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) Hidayat Nur Wahid mengatakan, ucapan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie yang ingin melarang poligami untuk pejabat dan aparatur sipil Negara, hanya sekadar mencari sensasi saja.

“Kenapa kemudian yang baru datang, kalau dia ingin mencari sensasi dengan cara ini, yakinlah itu sensasi yang salah,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan,Jakarta, Selasa (18/12/2018).

Menurutnya, praktik poligami sudah dilaksanakan sejak dulu. Bahkan pada zaman Presiden Soekarno dan Presiden Megawati Soekarnoputri. “Jadi praktik di Indonesia berpoligami ada presiden berpoligami, ada wapres berpoligami, Wapres Bu Megawati, Pak Hamzah Haz berpoligami, dan Bu Meganya tidak mempermasalahkan,” ungkapnya.

Hidayat menyarankan, PSI untuk lebih memahami demokrasi di Indonesia. Dimana demokrasi tersebut berdasarkan pada azas Pancasila pada sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. “Ketuhanan Yang Maha Esa itu artinya ada nilai-nilai agama yang dihormati di Indonesia termasuk di antaranya adalah masalah zakat, haji, itu semuanya diperbolehkan dan menjadi peraturan UU, termasuk pernikahan ada UU-nya,” jelasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PSI Grace Natalie mengatakan partainya menolak praktik poligami. Grace tidak akan merestui kader, pengurus dan anggota legislatif dari PSI mempraktikkan poligami. “Siapa pun pengusulnya saya setuju. Karena di samping poligami menunjukkan ketidakadilan terhadap perempuan juga potensial terjadinya korupsi,” katanya.