Dirjen Perhubungan Laut R Agus H Purnomo dan Direktur Utama PT. Pelni, Insan P Tobing usai bertukar naskah MOU PSO

Pelni Kantongi PSO 2019 Sebesar Rp 1,9 Triliun

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) mendapatkan dana Public Service Obligation (PSO) tahun 2019 dari Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sebesar Rp 1,9 triliun.

Subsidi Pemerintah sebesar Rp 1,9 triliun dalam bentuk PSO tersebut dengan perincian sebagai berikut; Subsidi PSO penumpang kelas ekonomi sebesar Rp.1.817.909.075.000 untuk 26 unit kapal dengan target 622 voyage.

Subsidi untuk angkutan barang tol laut sebesar Rp. 67.322.035.907 untuk 5 unit kapal dengan target 65 voyage. Sedangkan ntuk pengoperasian angkutan khusus ternak besar subsidinya Rp. 4.843.750.000 untuk 1 unit kapal ternak yakni KM. Camara Nusantara 1 dengan rute trayek Kupang -Waingapu-Tanjung Priok-Cirebon- Kupang yang dilaksanakan mulai 16 Januari s.d. 20 Juni 2019 dengan frekuensi sebanyak 10 voyage.

Penandatangani kontrak penugasan untuk Penumpang Kelas Ekonomi Tahun Anggaran 2019 dilakukan oleh Dirjen Perhubungan Laut R Agus H Purnomo dengan Direktur Utama PT. Pelni, Insan Purwarisya L. Tobing.

Sedangkan untuk kontrak subsidi angkutan barang di laut (tol laut) dan angkutan khusus ternak dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang juga menjabat sebagai Kepala Seksi Tramper dan Pelayaran Rakyat, Hasan Sadili bersama Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut PT. Pelni, Harry Boediarto.

Agus mengatakan pemberian subsidi ini merupakan bentuk tanggung jawab Pemerintah dalam rangka memberikan pelayanan konektivitas kepada masyarakat serta mendukung kebutuhan kebijakan nasional swasembada daging melalui angkutan laut.

“Untuk itu, perlu adanya penugasan kepada Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang angkutan laut yang dinilai mampu menyelenggarakan kewajiban pelayanan publik tersebut,” ujar Dirjen Agus.

Ia menambahkan, untuk pengopersian kapal tol dan kapal ternak tidak semua dilakukan oleh PT. Pelni tapi ada juga yang ditugaskan kepada BUMN lain yaitu PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan juga dilelangkan kepada swasta.

Pada kesempatan tersebut, Dirjen Agus minta PT. Pelni dapat melaksanakan penugasan ini dengan baik sesuai dengan aturan yang berlaku.

Pihaknya juga berharap ke depan subsidi dari Pemerintah pelan-pelan berkurang. Karena kita sudah semakin makmur dan banyak masyarakat yang lebih memilih naik pesawat jika jarak jauh.

“Nantinya kapal-kapal kecil akan lebih banyak diperlukan untuk daerah-daerah yang membutuhkan akses konektivitas karena jika jarak jauh masyarakat akan lebih banyak memilih naik pesawat dibanding naik kapal besar,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT. Pelni (Persero) Insan Purwarisya L. Tobing menyampaikan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Pemerintah kepada PT. Pelni untuk memberikan pelayanan publik sehingga PT. Pelni (Persero) akan terus melakukan peningkatan pelayanan.

”Terimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepada PT. Pelni, mudah- mudahan kami siap menjalankan penugasan ini dan bisa memberikan kontribusi terbaik kepada masyarakat,” tutur Insan.

Dalam kesempatan tersebut Dirjen Agus juga mengingatkan agar Pelni berhati-hati dalam menggunakan anggaran dari pemerintah supaya tidak ada pelanggaran hukum dan penyimpangan.