Rutin Razia Masker DKI, Satpol PP DKI Raup Rp 900 Juta

Loading

Jakarta, IndependensI.com – Pemprov DKI terus berupaya melakukan pencegahan penularan Covid 19 dengan berbagai cara. Salah satunya dengan rutin menggelar razia masker, agar masyarakat di Jakarta menaati protocol kesehatan.

Kasatpol PP DKI Jakarta Arifin mengatakan, dari rangkaian razia masker yang digelar disekujur Ibukota,
pihaknya berhasil menghimpun denda lebih dari Rp 900 juta dari para pelanggar penggunaan masker.

Salah satu razia masker di gelas Satpol PP DKI di jalan Sunter Selatan, Kamis (30/7/2020). Sejumlah pengendara dan pejalan kaki pun tidak mengelak saat terjaring razia lantaran tidak menggunakan masker. Bagi pelanggar yang bersedia membayar denda Rp250 ribu, akan langsung diarahkan ke mobil Bank DKI. Sementara, bagi yang tidak membawa uang atau tidak bersedia membayar denda, akan diberi sanksi kerja sosial.

“Ini operasi patuh masker, operasi untuk pendisiplinan pengguna masker. Kita ingin mengingatkan kembali kepada seluruh warga Jakarta, bahwa Satpol PP melakukan operasi patuh masker ini di lebih 48 titik lokasi yang tersebar di lima wilayah kota, baik itu jamnya pagi, siang, sore bisa malam hari,” ujar Kasatpol PP DKI Jakarta Arifin di lokasi razia.

Arifin menjelaskan denda Rp 900 juta lebih dikumpulkan dari gelaran razia 5 Juni hingga 29 Juli kemarin. Dia menyebut, dari 5 Juni sampai 29 Juli tercatat ada sebanyak 55.096 pelanggar penggunaan masker di Jakarta.

“Jumlah data yang ada untuk pelanggaran yang berkaitan dengan masker, jumlahnya ada sebanyak 55.096 dari tanggal 5 Juni sampai 29 Juli. Dikenakan sanksi denda ada 5.941, kerja sosial ada 49.115. Denda yang sudah dibayarkan ada Rp 902,75 juta dari 5 Juni sampai 29 Juli kemarin, atau sejak PSBB masa transisi,” ungkap Arifin.

Arifin mengatakan, razia digelar agar warga disiplin mengenakan masker. Dia menilai saat ini ada kecenderungan warga abai.

“Ini upaya kita bagaimana mengembalikan warga untuk lebih berdisiplin, bahwa COVID ini masih ada, harus di sadari oleh seluruh warga. Sehingga kami mengingatkan kembali dalam bentuk operasi patuh masker ini supaya warga kembali berdisiplin. Karena kita lihat ada kecenderungan warga tidak berdisiplin dalam pengguna masker,” ujarnya.