Rudolf Puspa sedang berbagi pengalaman tentang perjalanan hidupnya sebagai dramawan sekaligus pendiri Teater Keliling, dengan moderator Eddy Pramuduane.

Adaptasi Kebiasaan Baru Mewarnai Gelaran Sastra Semesta #5

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Sejak diluncukan kepada publik khususnya sastrawan pada 25 Agustus 2019 di Semesta’s Gallery and Lounge yang beralamat di Karang Tengah, Pondok Labu, Jakarta Selatan – untuk pertama kalinya gelaran Sastra Semesta #5 harus mengikuti Protokol Kesehatan Covid-19.

Selain para penampil yang hadir di Pasar Seni Gembrong Baru, Cipinang, Jakarta Timur dibatasi jumlahnya, mereka pun wajib cuci tangan, mengenakan masker dan social distancing.

Padahal para penampil yang pada gelaran Sastra Semesta #1, #2, #3 sangat antusias hadir di Semesta Gallery and Lounge, dan puncaknya terjadi saat gelaran Sastra Semesta #4 yang berlangsung di Bengkel Kreatif Hello Indonesia, Sawah Baru, Ciputat, Tangerang Selatan pada Minggu, 23 Februari 2020 (dihadiri juga oleh Wakil Wali Kota Tangerang Selatan: Benyamin Davnie) pada gelaran Sastra Semesta #5 mereka harus mengikuti acara tersebut dari rumah masing-masing melalui aplikasi Zoom.

Menarik

Meskipun menerapkan adaptasi kebiasaan baru – salah satu adalah memanfaatkan secara optimal teknologi informasi – gelaran Sastra Semesta #5 tetap menarik dengan hadirnya para penampil baru yang pada gelaran SS #1, #2, #3 dan SS #4 – belum sempat dihadirkan termasuk pembicara yang tampil dalam sesi diskusi.

“Setelah gelaran Sastra Semesta #4 di BKHI, direncanakanlah acara Sastra Semesta #5 di Kota Tangerang pada 29 April 2020 dan Sastra Semesta #6 di Taman Benyamin Suaeb, Jakarta Timur pada 22 Juni 2020. Namun semua rencana harus terhenti lantaran merebaknya Pandemi Covid-19,” kata Bung Ireng Halimun – penggagas event seni Sastra Semesta – kepada IndependensI.com.

Seorang wanita penyair sedang membacakan sajaknya.

Lebih jauh Bung Ireng yang juga tercatat sebagai anggota Perupa Jakarta Raya (Peruja) mengungkapkan, pada akhir Juli 2020 ikut serta mengisi galeri Peruja.

Dia juga berinisiatif menghubungi temannya saat di SMA, Rus Suharto, yang kini sebagai Kasudin Parekraf Jakarta Timur.

Komunikasi tersebut membuahkan Galeri Perupa Jakarta Raya di Pasar Seni Gembrong Baru diresmikan oleh Wali Kota Jakarta Timur Mohammad Anwar, pada Kamis 6 Agustus 2020 lalu.

Ireng Halimun (kanan) sedang mewawancarai Toeti Heraty Rooseno.

Pada akhir Juli itu pula Ireng berdiskusi dengan Karya Indah (Arya), yang mengoordinasi para pelukis untuk bisa menggelar acara di Pasar Seni Gembrong Baru.

Lalu Ireng pun mengirim surat permohonan sponsor kepada pihak manajemen. Dan, “Gayung” pun “Bersambut”: Immanuel Prabowo sebagai manager begitu antusias dan menyambut hangat. Akhirnya disepakatilah untuk menggelar acara Sastra Semesta #5 di lokasi tersebut.

“Saya pun memohon kepada Rus Suharto untuk membuka acara Sastra Semesta #5 di Pasar Seni Gembrong Baru pada Minggu 23 Agustus 2020 lalu,” tutur Bung Ireng Halimun. “Acara dibuka pada pukul 13.00 WIB dan sahabat saya saat di SMA itu nongkrongin sampai acara berakhir jelang shalat maghrib,” tambah Bung Ireng Halimun yang pada gelaran Sastra Semesta #5 – bersama teman-temannya yang tergabung di Ireng Group Band – tampil di akhir acara tersebut.

Menjawab pertanyaan tentang kegiatan apakah yang dilakukan saat ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan disarankan untuk WFH – Work From Home, tim Sastra Semesta Seni menggagas pembuatan media digital yang bernama Semesta Seni.

“Lagi-lagi,” tukas Bung Ireng Halimun,  “karena hanya bermodalkan nyali dan silaturahmi dan belum ketemu investor, media tersebut hanya bisa dibuat dalam format PDF dan dibagikan cuma-cuma – sambil menerima sumbangan dari pembaca yang ingin berdonasi.”

“Sudah berapa edisi media berbentuk PDF tersebut terbit?”

“Alhamdullilah .. Kini sudah diluncurkan empat edisi dan sedang menyiapkan edisi kelima,” jawab Bung Ireng Halimun mengakhiri perbincangannya bersama IndependensI.com. (Like Wuwus)