Perumahan Pondokgede Permai (PGP) Kota Bekasi tiap tahun terbenam akibat banjir kiriman dari Bogor tahun lalu. (dok)

Di Kota Bekasi: Waspada Banjir dan Longsor Dimusim Penghujan

Loading

BEKASI (IndependensI.com)- Ancaman banjir pada saat musim hujan, menjadi kekhawatiran warga Kota Bekasi khsusunya yang berdiam di tepian Kali Bekasi. Sebab, banjir sewaktu-waktu bisa datang jika hujan lebat terjadi di Kabupaten Bogor Jawa Barat.

Terkait hal itu,, Pelaksana Harian Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Agus Harpa mengimbau warga masyarakat agar meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir dan longsor pada musim penghujan.

Adanya RW Siaga, Pemuda Tanggap Bencana, dan Kelurahan Tangguh Bencana diharapkan juga berperan aktif bila sewaktu-waktu dibutuhkan untuk evakuasi warga terdampak bencana banjir dengan memprioritaskan evakuasi terhadap orang tua, anak-anak dan wanita.

Pemerintah Kota Bekasi melalui BPBD Kota Bekasi juga akan siap siaga membatu warga yang membutuhkan bantuan saat bencana tersebut terjadi walaupun dengan SDM dan sarana prasarana yang belum mencukupi.

“Maka, personil dan perahu karet disiagakan di 12 kecamatan yang ada. Dapur umum darurat juga sedia saat dibutuhkan,” kata Agus Harpa, Jumat, (16/10/2020).

Sebagai deteksi dini banjir, BPBD Kota Bekasi bersama stakeholder terkait memantau 24 jam perbatasan termasuk di 5 titik pantau Kali Bekasi. Ini penting dilakukan sebab banjir terjadi diwilayah perumahan yang berada di sekitar aliran Kali Bekasi.

Nantinya saat ketinggian air sudah mulai tinggi, dapat segera diinformasikan ke masyarakat agar siaga. Warga bisa memanfaatkan waktu mengamankan seperti, surat berharga, perhiasan dan uang selain itu agar cepat mengevakuasi diri.

“Informasi dari titik pantau cepat tersampaikan. Rata-rata bila hujan terjadi di hulu, 2-3 jam air kiriman datang. Ini ada jeda waktu masyarakat untuk berbenah diri,” kata Agus Harpa.

Menurutnya siapapun tidak menginginkan bencana terjadi seperti bencana darurat Covid-19 yang harus kita tangani bersama. Tapi bencana banjir dan longsor juga menjadi perhatian kita untuk sedini mungkin diantisipasi agar tidak terjadi.

“Maka saya juga mengimbau warga tidak membuang sampah di kali agar air kali tidak terhambat, kemudian rajin mengecek drainase saluran lingkungan sekitar untuk diangkut sedimentasinya,”  katanya.

 

Selain itu tidak kalah penting, meningkatkan kerjasama dengan semua unsur guna memudahkan komunikasi dan kordinasi pada saat datang bencana.

“Lingkungan turut membantu proses penyelesaian sehingga masyarakat merasa aman dan terbantu,” kata Agus Harpa.

BPBD Kota Bekasi menyiapkan sarana pengaduan melalui Call Centernya di nomor 081283957877.

Sebagaimana diketahui, di sepanjang aliran Sungai Bekasi yang merupakan perpaduan Sungai Cikeas dan Cileungsi dari Kabupaten Bogor, menjadi sasaran banjir. Puluhan kompleks perumahan di sisi sungai itu, menjadi sasaran banjir.

Terparah, Perumahan Pondokgede Permai (PGP), Kemang IFI, Perumahan Mitra Lestari,  Perumahan Jatirasa dan lainnya, menjadi pelanggan banjir, ketika banjir kiriman datang dari Kabupaten Bogor.  Hingga saat ini, banyak sudah upaya yang dilalukan guna mengatasi banjir seperti pemasangan turap dan lainnya. Tapi banjir masih saja menjadi keresahan warga. (jonder sihotang)