Janner Marbun SH MH kuasa Hukum Japarlin Sihombing

Hasil Swab Diduga Palsu, “Japarlin Sihombing Somasi Puskesmas Siak Hulu I”

Loading

PEKANBARU (Independensi.com) – Surat Keterangan Kesehatan hasil Swab yang diterbitkan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Siak Hulu I di Jl Purwosari Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar, Riau, atas nama Japarlin Sihombing berbuntut panjang. Hasil swab Japarlin beserta lima orang keluarga yang awalnya dinyatakan positif, setelah dipertanyakan ke petugas Puskesmas, berobah menjadi negatif.

Kenyataan ini mengundang pertanyaaan berbagai pihak, mengingat penanganan kasus pandemi covid-19, penyakit yang sangat menakutkan ditengah masyarakat bahkan dunia, hasilnya bisa berobah-obah.

Japarlin Sihombing yang merasa takut atas keselamatan keluarganya, meminta bantuan dari pengacara Janner Marbun SH, MH dan rekan. Sebelum permasalahan ini dilaporkan kepihak berwajib, saat ini, Japarlin Sihombing melalui pengacaranya, mengirimkan somasi.

Surat somasi itu dibuat tanggal 16 November 2020, dan diserahkan ke UPTD Puskesmas Siak Hulu I di Jl Purwosari Siak Hulu pada hari Selasa (17/11/2020), diterima petugas Puskesmas Siak Hulu I bernama Ernawati. Tembusan surat somasi itu juga dikirimkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar di Bangkinang. Hal itu disampaikan Janner Marbun SH, MH menjawab pertanyaan Independensi.com di Pekanbaru.

Surat hasil swab yang di tanda tangani dr Usi Ritami itu patut diduga palsu. Sebab, dimanapun rumah sakit di se-antreo dunia saat ini, pasti sangat hati-hati mengeluarkan surat keterangan kesehatan hasil swab. Jika se-seorang di swab sekali, hasilnya akan keluar sekali.

Begitu juga sebaliknya, jika swab dilakukan dua kali, hasilnya akan keluar dua kali. Namun keluarga Japarlin Sihombing di swab sekali, hasilnya keluar dua kali. “Ini sangat aneh bin ajaib,” ujar Janner Marbun sambil geleng kepala.

Lebih parahnya lagi kata pengacara yang terkenal akrab dengan wartawan ini, surat hasil swab yang keluar dua kali itu, semuanya sama. Mulai kop dan nomor surat, tanggal penerbitan, tanggal swab bahkan dokter yang menandatangani juga sama. Perbedaan hanya terdapat pada letak stempel, dan hasil swab yang sebelumnya POSITIF, pada surat yang kedua hasilnya menjadi NEGATIF.

Padahal, surat yang hasilnya POSITIF itu dijemput Japarlin Sihombing dari Puskesmas Senin (2/11), sementara surat hasil swab yang dinyatakan NEGATIF dijemput pada hari Senin (9/11), atau berselang seminggu. Ironisnya, nomor surat, tanggal penerbitan surat dan semuanya sama, walaupun hari penerbitannya sudah jauh beda. “Kenyataan inilah yang mendorong kita patut menduga bahwa surat hasil swab itu palsu,” tegas Marbun.

Menanggapi permasalahan yang menimpa Japarlin Sihombing dan keluarganya warga Pandau Permai Kecamatan Siak Hulu ini, Maju Marpaung SH anggota DPRD Kampar dari Fraksi PDI Perjuangan mengatakan, sangat mendukung hal tersebut diserahkan pengurusannya kepada pengacara.

Di negara ini tidak ada yang kebal hukum, kalau salah harus di hukum, agar ada efek jera melakukan kesalahan di kemudian hari. “Saya sangat setuju persoalan ini diserahkan pada pengacara untuk mengurusnya,” ujar anggota dewan yang berlatar belakang pengacara ini.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar Dedi Sambudi saat dihubungi Independensi terkait somasi tersebut, mengaku sedang sakit dan dirawat di salah satu rumah sakit, namun tidak disebutkan di rumah sakit mana dia dirawat. Sementara seorang pegawai UPTD Puskesmas Siak Hulu I mengaku bernama Netri, berupaya menghubungi Independensi.com melalui telepon selulernya di nomor 0812685xxxxx.

Menurut Netri yang mengaku di delegasi Ka Puskesmas untuk menjawab Independensi mengatakan, surat keterangan kesehatan hasil swab untuk keluarga Japarlin Sihombing, semuanya negatif. Hal itu perlu saya jelaskan, kata Netri, karena yang menerima hasil swab itu dari Dinas Kesehatan Kampar adalah pihaknya.

Tidak ada hasil swab positif untuk 8 surat keterangan kesehatan keluarga Japarlin Sihombing, semuanya negatif, tegas Netri. “Saat ditanya mengapa ada surat hasil swab untuk Japarlin Sihombing dan keluarganya (5 surat) hasil positif, kawan itu salah ketik,” ujar Netri enteng. (Maurit Simanungkalit)