Jack Ma

Disekap Pemerintah China, Jack Ma Dilaporkan masih Hidup

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – koPengusaha top dunia Jack Ma (56 tahun) orang nomor dua paling kaya di China melalui perusahaan digital Alibaba dan Alipay, dilaporkan masih hidup semenjak menghilang dari peredaran pada Oktober 2020.

Demikian republicworld.com, Rabu, 6 Januari 2021,  berjudul: “Jack Ma’s Whereabouts Still Uncertain; Chinese Billionaire ‘laying Low’, Claim Reports”, mengutip People’s Daily, corong Partai Komunis China.

Jack Ma disekap di sebuah tempat yang sangat dirahasiakan, di bawah pengawasan Partai Komunis China dan militer, semenjak Kamis, 24 Desember 2020, dimulai penyelidikan terhadap grup usaha Alibaba dan Alipay, karena kasus praktik monopoli.

Penyekapan Jack Ma bisa dikategorikan sebagai penjara, karena sama sekali tidak bisa berkomunikasi dengan dunia luar. Pihak keluarga dekatpun, sudah tidak mengetahui di lokasi mana Jack Ma disekap semenjak Kamis, 24 Desember 2020.

Laporan terakhir tentang Jack Ma masih hiudp, merespons tanggapan dunia internasional terhadap kemungkinan dampak buruk dialami China, mengingat jaringan bisnis Jack Ma, terkait dengan stabilitas ekonomi pada banyak negara.

Jack Ma, tahun 2013, pernah diperingatkan People’s Daily, media corong Partai Komunis China. Karena tetap keras kepala, terus-terusan mengkritik Pemerintah China, maka People’ Daily, menurunkan berita pemecatan Jack Ma dari Partai Kominis China tahun 2018.

Melalui kelompok usaha Alibaba sebenarnya 33% dikendalikan Softbank Jepang dan 22% oleh Wall street United State of America (USA) Yahoo finance, Jack Ma hanya memiliki sedikit 5,67% saham di Alibaba.

Disebutkan Presiden China, Xin Jinping dan Partai Komunis China, mengingatkan kepada para pelaku usaha di China, termasuk Jack Ma, agar tidak boleh berseberangan dengan kebijakan ekonomi dan politik nasional.

Pada November 2020, para pejabat di Beijing menegur Jack Ma dan menangguhkan penawaran umum perdana senilai $37 miliar dari Grup Semut atas perintah langsung Presiden China, Xin Jinping.(Aju)